Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baru 3 Hari Sembuh dari Covid-19, Joe Biden Positif Lagi, kok Bisa?

Kompas.com - 01/08/2022, 17:00 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Laporan kasus rebound akibat Paxlovid bukanlah hal baru di AS. Kasusnya terus meluas hingga musim semi 2022.

Pada 24 Mei 2022, CDC AS merilis panduan yang telah direvisi bagi pasien yang mengalami rebound Covid.

Menurut CDC, pasien harus menyikapi rebound Covid ini dengan memulai isolasi mandiri lagi.

Pada uji klinis untuk Paxlovid sebelumnya dilakukan pada perokok, memiliki gangguan kekebalan tubuh atau berisiko tinggi terhadap gejala Covid-19 yang berat, kemungkinan risiko kasus rebound-nya hanya satu persen.

Sejauh ini, belum ada studi komprehensif tentang tingkatan rebound Covid-19 yang tengah terjadi di AS. Tetapi beberapa laporan anekdot menyebutkan risikonya lebih dari satu persen.

Perbedaan itu bisa terjadi karena sebagian dokter meresepkan obat tersebut kepada orang dengan risiko rendah daripada populasi orang dengan risiko tinggi -seperti pada uji klinis sebelumnya.

"Bisa jadi karena kita tidak menggunakannya dalam populasi di mana efektivitas obat itu telah dipelajari," ungkap Monica Gandhi, dokter penyakit menular di University of California.

Meski demikian, CDC juga melaporkan belum ada kasus parah terkait orang yang mengalami rebound. Itu berarti risikonya lebih kepada penularan dan tidak terlalu berbahaya bagi pasien.

"Ini bukannya membuat obat ini tidak efektif. Bahkan pada kasus Omicron saja, obat ini membuat pasien cepat keluar dari rumah sakit (sembuh)," tegas Monica.

CDC dan Food and Drug Administation (FDA) sama-sama menyarankan untuk tidak memberikan obat kedua kepada pasien yang mengalami rebound.

Itu dikarenakan Paxlovid merupakan obat yang baru dikembangkan untuk melawan Covid, sehingga masih banyak hal yang belum diketahui.

Pada kasus rebound juga belum ditemukan mutasi SARS CoV-2 yang tengah beradaptasi.

Kemungkinan lainnya adalah bahwa virus dapat bertahan dari obat dengan bersembunyi di beberapa reservoir organ yang tidak diketahui.

Atau, ada kecurigaan lain yang mengatakan bahwa sistem kekebalan tubuh belum meningkat secara signifikan untuk melawan partikel virus yang tertinggal.

Baca juga: Positif Covid-19 Lagi, Joe Biden Kembali Diisolasi

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com