Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/08/2022, 19:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Temulawak atau yang biasa dikenal dengan nama ilmiah Curcuma zanthorrhiza merupakan spesies tanaman herba yang termasuk dalam keluarga jahe.

Tanaman ini berasal dari Indonesia, lebih khusus lagi dari Pulau Jawa, yang kemudian menyebar ke beberapa tempat di wilayah bio-geografis Malesia.

Saat ini, sebagian besar temulawak tidak hanya dibudidayakan di Indonesia, melainkan juga di Malaysia, Thailand, dan Filipina.

Di luar Asia Tenggara, tanaman ini dapat ditemukan di China, Indocina, Barbados, India, Jepang, Korea, Amerika Serikat, dan beberapa negara di Eropa.

Baca juga: 8 Manfaat Temulawak untuk Kesehatan, Sayang untuk Dilewatkan

Manfaatnya temulawak untuk kesehatan

Tanaman yang memiliki tinggi rata-rata 1-2 meter ini juga sering digunakan sebagai tanaman obat.

Secara tradisional, temulawak telah digunakan untuk mengobati penyakit perut, gangguan hati (liver), sembelit, diare berdarah, disentri, demam anak-anak, ambeien, dan masalah kulit.

Menurut berbagai sumber, tanaman ini juga dapat menjadi pestisida yang efektif untuk tungau jamur.

Nah, berikut adalah beberapa manfaat temulawak bagi kesehatan yang perlu diketahui.

1. Mengatasi gangguan pencernaan

Berbagai gangguan kesehatan pada saluran pencernaan seperti perut kembung, dispepsia, dan gangguan pencernaan dapat diatasi dengan temulawak.

Penelitian menyebutkan, pasien yang mengalami gangguan kesehatan seperti penyakit kolitis ulseratif semakin membaik dengan mengonsumsi suplemen temulawak secara teratur.

2. Mengobati kanker

Temulawak dapat mengendalikan, mencegah, atau bahkan membunuh berbagai jenis kanker termasuk usus besar, payudara, dan prostat.

Baca juga: Disebut Ampuh Hadapi Virus Corona, Ini Khasiat Temulawak bagi Tubuh

Penelitian menunjukkan, temulawak sangat baik dalam mencegah pertumbuhan dan penyebaran kanker prostat.

Ramuan ini diduga bekerja dengan menghambat pertumbuhan pembuluh darah yang membantu pertumbuhan kanker.

Efek pencegahannya diasumsikan didukung oleh aktivitas antioksidannya, yang melindungi sel-sel kita dari kerusakan.

3. Meningkatkan daya tahan tubuh

Semua bagian dari temulawak efektif, tetapi rimpangnya yang paling banyak digunakan.

Rimpang terdiri dari lebih dari seratus macam senyawa seperti amilase, fenolase, lemak, pati, mineral, turunan fenol (kurkuminoid) dan minyak atsiri.

Senyawa-senyawa tersebut terbukti efektif dalam meningkatkan daya tahan tubuh secara optimal.

4. Obat alternatif untuk disfungsi hati

Kurkuminoid memiliki khasiat mengobati gangguan kesehatan hati dan mencegah perlemakan sel hati.

Beberapa penelitian ilmiah dan uji klinis telah dilakukan oleh para ilmuwan baik dari Indonesia maupun dunia.

Hasilnya secara umum mendukung penggunaan temulawak sebagai obat tradisional yang dapat digunakan untuk penyakit hati.

5. Meringankan osteoartritis

Osteoartritis adalah salah satu penyebab kecacatan yang paling umum di AS.

Penelitian menunjukkan, mengonsumsi temulawak selama 4 minggu dapat membantu meringankan rasa sakit yang terkait dengan osteoartritis, di antara orang-orang yang sudah memiliki kondisi tersebut.

6. Mencegah tumor

Temulawak juga memiliki manfaat mencegah kerja enzim atau komponen lain yang menyebabkan tumbuhnya sel tumor.

Sehingga, penggunaan temulawak secara teratur pada penderita tumor merupakan langkah yang tepat.

Baca juga: Tak Cuma Dikonsumsi, Temulawak Juga Mujarab Jadi Skin Care

7. Mencegah munculnya demam berdarah

Kandungan minyak atsiri dari temulawak memiliki kegunaan menghambat nyamuk Aedes aegypti untuk mendekat ke tubuh.

Hal ini akan membuat kita terhindar dari bahaya demam berdarah karena nyamuk jenis ini merupakan pembawa virus dengue.

Dosis dan penggunaan yang tepat

Dosis yang tepat untuk temulawak tergantung pada beberapa faktor seperti usia pengguna, kesehatan, dan beberapa kondisi lainnya.

Saat ini belum ada informasi ilmiah yang cukup untuk menentukan kisaran dosis yang tepat untuk mengonsumsi temulawak.

Tapi perlu diingat, produk alami tidak selalu aman dan dosisnya bisa menjadi penting.

Jadi, pastikan untuk mengikuti petunjuk yang relevan pada label produk dan konsultasikan dengan apoteker, dokter, atau profesional kesehatan lainnya sebelum menggunakan temulawak.

Di samping itu, hindari penggunaan temulawak selama kehamilan dan menyusui atau jika kita memiliki penyakit hati dan masalah kandung empedu.

Tanaman ini juga tidak aman bila digunakan dalam jumlah besar atau untuk jangka waktu yang lama karena dosis yang lebih besar dapat menyebabkan iritasi lambung dan mual.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com