Dikutip dari laman SehatQ, jamu temulawak banyak dikonsumsi penderita masalah saluran cerna seperti iritasi usus besar (IBS) yang ditandai dengan perut kembung berisi gas.
Manfaat temulawak untuk lambung juga didapatkan dari sifat antioksidannya yang mampu menangkal pengaruh radikal bebas yang merusak mukosa lambung.
Menurut Pusat Informasi Obat Nasional, minyak temulawak ternyata juga bermanfaat sebagai antispasmodik, atau golongan obat yang memiliki sifat sebagai relaksan otot polos.
Obat antispasmodik ini biasanya dimanfaatkan untuk mengatasi kondisi IBS.
Temulawak biasanya dapat dikonsumsi bila dirasa memberikan efek samping yang baik untuk mengatasi gangguan pencernaan.
Baca juga: 8 Manfaat Temulawak untuk Kesehatan, Sayang untuk Dilewatkan
Namun, kita tidak disarankan untuk mengonsumsi temulawak lebih dari 18 minggu, karena konsumsi jangka panjang dapat memberikan efek samping yang tidak baik seperti iritasi saluran pencernaan.
Selain sebagai jamu, temulawak juga bisa dikonsumsi dalam bentuk suplemen dengan dosis 60 mg setiap hari hingga 18 minggu.
Temulawak mungkin tidak aman bila digunakan dalam jumlah yang lebih besar, atau untuk jangka waktu yang lebih lama, terutama pada ibu yang sedang hamil dan menyusui.
Baca juga: Disebut Ampuh Hadapi Virus Corona, Ini Khasiat Temulawak bagi Tubuh
Perlu diingat juga bahwa produk alami tidak selalu aman dan dosisnya bisa menjadi penting.
Jadi, pastikan untuk mengikuti petunjuk yang relevan pada label produk dan konsultasikan dengan dokter sebelum menambahkannya dalam rutinitas sehari-hari.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.