KOMPAS.com - Potong rambut sudah menjadi tradisi tersendiri bagi orang yang mengalami patah hati.
Mengganti gaya rambutnya seakan dianggap dapat menghilangkan kesedihan dari asmara yang kandas di masa lalu dan menjadi awalan baru.
Kebiasaan ini umumnya dilakukan dengan momotong rambut menjadi lebih pendek namun ada juga yang menerapkannya dengan coloring atau malah memasang hair extensions.
Baca juga: 5 Hal Ini Perlu Diperhatikan Sebelum Potong Rambut agar Tidak Menyesal
Rachel Wright, M.A., LMFT, psikoterapis yang fokus pada hubungan mengatakan jika tren 'breakup hair' ini sebagai bentuk upaya kita untuk tetap bisa mengontrol hal yang terjadi di dalam hidup.
"Ketika kita secara sederhana ingin mengontrol sesuatu, khususnya kala seluruh hidup terasa berjalan di luar kendali, rambut kita adalah hal yang memberikan otonomi penuh," jelasnya, dikutip dari Mind Body Green.
Tranformasi gaya rambut bisa menjadi transisi awal kita, dari yang sebelumnya berpasangan kini lebih mandiri setelah berpisah dari pasangan.
Baca juga: Sederet Bintang Hollywood yang Ubah Gaya Rambut Pasca Putus Cinta
"Kita memiliki banyak kaitan emosional dengan rambut kita lebih dari yang banyak orang sangka," tambahnya.
Selain itu, potong rambut adalah perubahan yang paling mudah, dan murah, untuk dilakukan sehabis putus cinta.
Beberapa perubahan lainnya, seperti mengganti koleksi pakaian atau kendaraan yang kerap dipakai bersama mantan pasangan, butuh biaya yang lebih besar.
Potong rambut bisa menjadi tradisi yang sehat untuk menyembuhkan hati yang terluka setelah asmara yang gagal.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.