Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Makanan Berprotein Tinggi, Baik untuk Usia Pasca 50 Tahun

Kompas.com - 03/09/2022, 18:27 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Eat This

 

4. Telur

Beberapa penelitian menyebut telur bisa lebih sehat daripada yang mungkin pernah kita pikirkan.

"Telur adalah protein yang paling banyak tersedia secara hayati bagi tubuh," kata Goodson.

"Dengan 6-7 gram protein per butir telur, makanan ini juga memberikan manfaat tambahan zat besi, vitamin B-12 dan D, serta nutrisi kolin yang menurut penelitian membantu kesehatan otak dan kognitif," ungkap dia.

Best menambahkan, telur juga bisa menjadi sumber protein yang bagus bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan atau mengelola target berat badan mereka.

"Telur dapat membantu upaya penurunan berat badan dengan menyediakan sumber protein tanpa lemak dan lemak sehat, yang keduanya membantu kita merasa kenyang lebih lama."

Baca juga: Kurangi Asupan Protein Bisa Perpanjang Umur, Benarkah?

"Telur juga dapat mengurangi makan berlebihan dengan meningkatkan rasa kenyang," tutur dia.

5. Kacang-kacangan dan legume

Apabila menyangkut pencarian protein yang sehat, Best mengatakan, protein lengkap adalah beberapa yang paling sehat untuk dipilih.

"Ada 20 asam amino, sembilan di antaranya esensial, artinya harus diperoleh melalui makanan."

"Sumber protein hewani secara alami mengandung semua 20 asam amino dan oleh karena itu secara alami merupakan protein lengkap, tetapi banyak protein nabati yang tidak," ujar Best.

Untuk itu, menggabungkan kacang-kacangan dan legume dapat memberikan kombinasi asam amino yang tepat.

Baca juga: Tempe, Sumber Protein Terbaik di Dunia

Selain kaya akan protein, kacang-kacangan dan legume juga menyediakan tingkat serat yang bermanfaat.

"Kandungan serat dalam kacang-kacangan akan membuat kita kenyang lebih lama."

"Dan ini juga bermanfaat untuk memberi makan bakteri baik usus, mengikat dan mengeluarkan racun dari tubuh, serta membantu mengurangi kolesterol maupun berat badan," imbuh Best.

Kompas TV Dalam nasi terkandung bakteri bacillus cereus yang menyebabkan keracunan makanan. Bakteri ini akan aktif saat nasi dipanaskan kembali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com