Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mudah Dicoba, 3 Cara Memperbaiki Mood Menurut Pakar

Kompas.com - 13/09/2022, 16:38 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Memperbaiki mood atau suasana hati yang jeblok bukan perkara yang mudah. Karena mood yang telanjur buruk bisa membuat kita lesu.

Mood memang banyak membantu kita ketika bekerja supaya tugas-tugas yang digarap lebih cepat selesai dan hasilnya lebih baik.

Selain itu mood juga memengaruhi kecepatan berpikir yang membuat kita mudah memahami instruksi yang diberikan dan lebih berkonsentrasi.

Baca juga: 70 Kata-kata Motivasi di Hari Senin untuk Mood dan Semangat Hidup

Tetapi kalau mood telanjur buruk, bagaimana cara memperbaikinya supaya kita tidak terjebak dalam kelesuan?

Cara memperbaiki mood

Memperbaiki mood memang merepotkan karena kita menjadi lebih mudah emosi dan mageran. Untungnya masalah ini bisa diatasi dengan tiga cara berikut ini.

1. Memahami diri sendiri

Hal pertama yang perlu kita lakukan adalah menangguhkan perilaku apa pun tentang perasaan diri sendiri. Pasalnya emosi kita sebagian besar berada di luar kendali.

Ini tidak berarti emosi bisa mengalahkan kita atau dapat membenarkan perilaku atas dasar emosi.

Kendati demikian, kita ada baiknya juga tidak terlalu keras atau kritis terhadap diri sendiri.

Baca juga: Comfort Food Malah Bikin Bad Mood, kok Bisa?

Ketika muncul reaksi yang besar dalam diri sendiri, kita harus mencoba untuk menghadapinya dengan belas kasihan pada diri sendiri.

Dilansir dari Psychology Today, penulis Kristin Neff membeberkan tiga definisi dari bersikap baik dengan diri sendiri alias self-compassion, yakni:

  • Kebaikan dan memahami diri sendiri dengan tidak mengkritik atau menghakimi ketika kondisi sedang tidak baik
  • Menghadapi kejadian secara luas dan menilainya sebagai pengalaman yang umum terjadi
  • Menyadari bahwa pikiran dan perasaan yang menyakitkan dan menyeimbangkan keduanya dengan tidak berlebihan saat merespons.

Dalam hal ini, kita bisa melakukan self-kindness yang berarti kita berbelas kasih pada kenyataan bahwa diri sendiri sedang berjuang.

Melatih mindfulness juga membiarkan pikiran dan perasaan tanpa terlalu melekat atau merawatnya seperti api yang harus segera dipadamkan.

Di samping itu, kita perlu melihat penderitaan diri sendiri sebagai pengalaman dan menyadari bahwa kita tidak sendirian.

Baca juga: 5 Jenis Asupan Kaya Polifenol, Bisa Tingkatkan Mood

Hal tersebut membantu kita memperluas belas kasih layaknya kita berbelas kasih kepada orang lain.

Memahami penderitaan diri sendiri juga membantu kita menghindari viktimisasi (penimbulan korban) atau perasaan yang membuat kita merasa lebih buruk dari orang lain.

Dengan mengatasi mood dengan belas kasih, kita bisa mengurangi mengasihani dan membenci diri sendiri.

Hal itu juga membantu kita memperlakukan diri kita dengan kebaikan dan menerima perasaan sebagai bagian dari pengalaman yang manusiawi.

Ilustrasi wanita.raduflorin/ Unsplash Ilustrasi wanita.

2. Berlatih mindfulness

Berlatih mindfulness adalah cara untuk tidak terlalu terikat pada setiap perasaan yang sekilas datang kepada kita.

Mindfulness dapat dipratikkan melalui meditasi dan dihubungkan pada saat-saat tertentu di sepanjang hari.

Meski berfokus pada pernapasan dan tindakan berulang dapat membantu, cara itu pada dasarnya membiarkan pikiran dan perasaan berlalu tanpa dihakimi.

Kita juga bisa tenang mengabaikan dorongan untuk terbawa suasana atau lari dari perasaan untuk menutupinya.

Nah, ketika emosi datang dan pergi, kita dituntut untuk menerima kondisi yang sedang dialami dan membiarkan perasaan berlalu secara alami.

Mindfulness juga membantu kita fokus pada tubuh. Kita dapat mencoba menghubungkan dengan masing-masing panca indera atau latihan cepat seperti pernapasan 4-7-8.

Praktik yang tampak sederhana ini dapat membantu kita merangkul dan benar-benar percaya ungkapan bahwa perasaan bukanlah fakta.

Di samping itu, mindfulness membawa kita kembali ke dalam diri sendiri dengan menumbuhkan sikap ingin tahu dan terbuka terhadap reaksi.

3. Bersyukur

Ada yang mengatakan bahwa bersyukur bisa membuka pintu rezeki.

Lebih dari itu, bersyukur bisa dipraktikkan untuk memperbaiki mood.

Perlu diketahui, penelitian menunjukkan bahwa meluangkan waktu untuk fokus pada hal yang disyukuri dapat menimbulkan rasa bahagia dan puas.

Dalam hal ini latihan bersyukur bisa dimulai dengan merenungkan hal-hal yang kita hargai selama lima menit.

Jika tidak, bersyukur bisa dilakukan dengan membuat jurnal sebagai ungkapan berterima kasih kepada orang lain atas sesuatu.

Baca juga: Makanan untuk Tingkatkan Mood di Cuaca Dingin

Bersyukur penting dilakukan karena mengakui sesuati membuat kita merasa lebih rendah hati dan terhubung.

Di samping manfaat yang sudah disebutkan, bersyukur dapat mengubah pandangan kita dari pesimistis menjadi optimistis.

Meski tidak menghilangkan hal-hal yang membuat kesal, cara tersebut memungkinkan kita menjadi diri sendiri dan lebih tangguh.

Rasa syukur adalah senjata rahasia untuk orang-orang yang ingin optimis atau siapa pun yang ingin keseimbangan dalam sikap dan kekuatan untuk menghadapi kehidupan.

Apabila kita mampu bersyukur, ada berbagai manfaat yang bisa dirasakan. Berikut daftarnya.

  • Merasa bahagia
  • Lebih optimistis dan merasa positif
  • Hubungan yang baru dan awet
  • Menjadi lebih baik
  • Lebih maju secara pribadi
  • Mengurangi rasa sakit dan nyeri
  • Lebih banyak waspada dan punya tekad
  • Lebih murah hari dan berempati
  • Tidur menjadi semakin baik
  • Harga diri meningkat.

Dari tiga cara yang sudah disebutkan, kita perlu ingat bahwa rekasi emosional adalah bagian dari diri dan tujuan kita bukanlah melawan mood.

Suasana hati yang berubah perlu disikapi dengan baik akrena memberi kita informasi berharga yang bisa kita renungkan atau ubah.

Karena itulah proses memperbaiki suasan hati perlu dilakukan dengan pendekatan terhadap diri sendiri supaya prosesnya menjadi lebih berdaya.

Baca juga: Pilihan Makanan Sehat untuk Tingkatkan Mood

Di sisi lain, cara-cara yang dijelaskan di atas, membantu kita untuk tidak menghakimi perasaan dan bisa berbelas kasih tanpa merendahkan diri sendiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com