KOMPAS.com - Sesak napas atau dyspnea ditandai dengan kondisi paru-paru yang mengalami kesulitan untuk sepenuhnya menghirup udara.
Hal ini bisa terjadi akibat adanya masalah pada paru-paru atau jantung.
Beberapa orang mungkin merasakan sesak napas secara tiba-tiba dalam waktu singkat. Sedangkan, orang lain bisa mengalami gangguan tersebut selama beberapa minggu atau lebih.
Sesak napas bisa merupakan salah satu gejala dari gangguan kesehatan seperti pilek atau obesitas hingga penyakit yang lebih serius, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dan kanker paru-paru.
Ketika sesak napas yang dialami semakin parah, kita perlu berkunjung ke dokter.
Apalagi, jika sesak napas itu disertai dengan beberapa kondisi seperti bengkak di bagian kaki, kesulitan bernapas saat berbaring, demam tinggi dan batuk, hingga mengi.
Baca juga: Waspadai, Sesak Napas Tak Hanya karena Serangan Jantung
Selain itu, terapkan upaya-upaya ini demi mengurangi keparahan sesak napas, seperti dilansir laman Mayo Clinic.
Merokok adalah penyebab utama penyakit paru obstruktif kronis. Bagi penderita PPOK, berhenti merokok bisa memperlambat perkembangan penyakit dan mencegah komplikasi.
Hindari menghirup alergen dan racun lingkungan, seperti asap kimia atau asap rokok.
Beraktivitas dalam kondisi yang sangat panas dan lembap bisa memperparah dyspnea yang disebabkan oleh penyakit paru-paru kronis.
Jika kita memiliki masalah medis yang menyebabkan sesak napas, diskusikan dengan dokter mengenai tindakan yang harus dilakukan jika gejala memburuk.
Baca juga: Apa Artinya Jika Jantung Berdebar Disertai Cemas dan Sesak Napas?
Saat bepergian ke daerah yang tinggi, cobalah menyesuaikan diri dan tidak mengeluarkan energi berlebihan.
Olahraga dapat membantu meningkatkan kebugaran fisik dan kemampuan untuk menoleransi aktivitas.
Dengan berolahraga, tubuh kita mampu mengurangi berbagai penyebab sesak napas. Namun, lakukan konsultasi dengan dokter sebelum memulai program olahraga.
Melewatkan obat-obatan untuk mengelola penyakit paru-paru dan jantung kronis dapat membuat sesak napas bertambah buruk.
Bagi yang menggunakan alat bantu pernapasan seperti tabung oksigen, pastikan memeriksa alat tersebut apakah bekerja dengan baik atau tidak.
Baca juga: Sesak Napas, Penyebab, Gejala, dan Tips Pengobatannya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.