KOMPAS.com - Dispnea atau sesak napas adalah kondisi tidak nyaman yang menyulitkan udara masuk sepenuhnya ke paru-paru.
Masalah dengan jantung atau paru-paru dapat membahayakan pernapasan kita.
Beberapa orang mungkin mengalami sesak napas tiba-tiba untuk waktu yang singkat, misalnya satu atau dua menit setelah melakukan aktivitas berat.
Namun, sesak napas juga bisa jadi masalah kronis, membuat kita merasa tidak mendapatkan cukup udara ke dalam paru-paru dalam jangka waktu yang panjang.
Pada kasus yang serius, kita mungkin merasa seperti tercekik. Serangan dispnea juga dapat menyebabkan sesak dada.
Sesak napas bisa menjadi tanda peringatan masalah kesehatan yang membutuhkan perawatan segera.
Baca juga: Berbagai Penyebab Sesak Napas, Tak Cuma akibat Covid-19
Namun, jika sesak napas yang kita rasakan tidak disebabkan oleh kondisi darurat medis, ada beberapa cara mengatasi sesak napas yang dapat dilakukan di rumah:
Bernapas dengan mengerucutkan bibir (pursed-lip breathing) adalah cara sederhana untuk mengontrol sesak napas.
Cara ini membantu memperlambat laju pernapasan dengan segera, sehingga setiap napas lebih dalam dan efektif.
Pursed-lip breathing ini juga membantu melepaskan udara yang terperangkap di paru-paru.
Kita dapat mempraktikannya setiap kali mengalami sesak napas, terutama ketika melakukan bagian berat dalam sebuah aktivitas. Misalnya, saat mengangkat beban berat atau menaiki tangga.
Cara melakukannya adalah sebagai berikut:
Beristirahat sambil duduk dapat membantu tubuh lebih rileks, sehingga bernapas menjadi lebih mudah.
Untuk melakukannya, cobalah duduk di kursi dengan kaki rata di permukaan lantai. Kemudian, condongkan dada sedikit ke depan.
Sandarkan siku pada lutut atau pegang dagu dengan tangan. Ingatlah untuk menjaga otot leher dan bahu tetap rileks.