KOMPAS.com - Perselingkuhan adalah pengalaman yang menyakitkan, kompleks dan memengaruhi mental.
Ketika diselingkuhi, kita mungkin bertanya-tanya soal kekurangan diri sendiri sehingga pasangan berpaling hati.
Rasa tidak percaya juga mungkin muncul terhadap hubungan yang dijalani dan perasaan selama ini.
Baca juga: Punya Pasangan Cantik, Mengapa Ada Pria yang Tetap Selingkuh?
Kita merasa dibohongi oleh pasangan yang berselingkuh sehingga merasa dibodohi dan dipermalukan.
Tak heran jika trauma akibat diselingkuhi butuh waktu lama agar benar-benar hilang.
Terburu-buru memahami pengalaman diselingkuhi, yang traumatis, sebenarnya tidak selalu disarankan.
Hal ini bisa membuat pikiran kita memburuk sehingga berdampak negatif pula pada kondisi fisik dan emosional.
Sebaliknya, kita diminta untuk tenang dalam menghadapi momen menyakitkan ini sembali secara perlahan menata perasaan.
Baca juga: Pantaskah Orang Selingkuh Mendapat Maaf?
Lalu, ada tiga langkah yang bisa kita lakukan untuk melalui rasa perih yang teramat sangat ketika pasangan berselingkuh, yakni:
Tidak perlu memaksakan konfrontasi atau berargumen dengan pasangan soal tindakan penyelewangan yang dilakukannya.
Hal ini mungkin akan menyebabkan kita mengambil keputusan yang tidak bijak atau malah memperparah rasa sakit hati tersebut.
Ambil waktu untuk menenangkan diri di tempat dan orang yang aman seperti sahabat, orangtua atau anak.
Pastikan mereka mampu menawarkan obrolan tanpa penghakiman dan hanya berniat baik mendampingi kita.
Berikan diri kita perhatian dan kesabaran sebanyak mungkin untu memproses pengalaman ini secara bertahap.
Baca juga: 20 Pertanda Pasangan Selingkuh, Menurut Detektif Swasta