Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/10/2022, 17:41 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Demam pada anak tidak selalu berbahaya, dan sebagian besar bisa mereda dalam waktu beberapa hari.

Sebenarnya, demam adalah reaksi tubuh untuk memerangi infeksi secara alami.

Infeksi bisa disebabkan oleh virus, bakteri, atau parasit. Beberapa kondisi lain seperti penyakit autoimun atau efek dari imunisasi juga bisa memicu demam pada anak.

Baca juga: Tanda Demam Anak Sudah Gawat dan Harus Segera Dibawa ke Rumah Sakit

Penanganan anak demam

Seperti dilansir laman WebMD, ada banyak cara yang bisa dilakukan orangtua untuk membantu meredakan demam pada anak.

Salah satunya, meletakkan kompres dingin di kepala anak dan menjaga suhu kamar tidak terlalu panas atau terlalu dingin.

Saat anak akan tidur, pakaikan satu lapis pakaian yang tipis pada anak dan berikan selimut tipis.

Kita juga bisa membersihkan tubuh anak dengan air suam-suam kuku.

Beberapa obat-obatan bisa membantu meredakan panas, seperti acetaminophen dan ibuprofen.

Dosis acetaminophen untuk anak berusia di atas dua tahun biasanya tercantum pada label kemasan. Sementara itu, ibuprofen bisa diberikan jika anak berusia minimal 6 bulan.

Namun langkah terbaik adalah berkonsultasi kepada dokter terkait obat yang aman dikonsumsi anak untuk meredakan demam.

Lalu jangan lupa, pastikan anak memenuhi kebutuhan cairan tubuh mereka.

Baca juga: Kapan Orangtua Perlu Khawatir ketika Anak Demam

Tindakan yang tidak boleh dilakukan

Hindari pemberian obat aspirin karena bisa menyebabkan kondisi serius yang disebut sindrom Reye (kerusakan otak dan hati akut yang terjadi pada anak).

Kemudian, kombinasi obat pilek dan flu tidak boleh diberikan kepada anak berusia di bawah 4 tahun.

Jika menggunakan obat flu, tanyakan pada dokter apakah anak kita sudah bisa mengonsumsi obat tersebut atau belum.

Dilaporkan FDA, anak berusia di bawah 2 tahun tidak boleh diberikan produk obat batuk atau pilek yang mengandung dekongestan atau antihistamin.

Selain itu, anak di bawah usia 4 tahun sebaiknya tidak diberikan kombinasi obat batuk dan pilek. Kemungkinan efek sampingnya bisa serius dan membahayakan nyawa.

Jika dokter merekomendasikan penggunaan obat batuk atau pilek, bacalah label kemasan obat sebelum membeli dan memilih yang paling cocok dengan gejala demam anak.

Jangan menggunakan obat yang berbeda-beda tanpa persetujuan dari dokter.

Ketika anak demam, hindari pemakaian air dingin atau menggosok kulit anak dengan alkohol karena kedua hal itu dapat memicu demam.

Apabila anak merasa kedinginan, jangan menutup tubuh anak dengan selimut atau pakaian tebal.

Baca juga: 5 Cara Menurunkan Demam pada Anak dengan Cepat

Kapan demam harus dikhawatirkan?

Biasanya, anak demam tidak perlu dibawa ke dokter. Namun terkadang demam bisa menjadi pertanda masalah yang lebih serius.

Hubungi dokter anak jika anak memiliki kondisi ini:

  • Memiliki suhu badan di atas 40 derajat celsius
  • Berusia di bawah 3 bulan dan memiliki suhu badan 38 derajat celsius atau lebih
  • Demam berlangsung lebih dari 72 jam (atau lebih dari 24 jam jika anak berusia di bawah 2 tahun)
  • Demam disertai gejala lain seperti leher kaku, sakit tenggorokan, sakit telinga, ruam, atau sakit kepala parah
  • Mengalami kejang
  • Tampak sangat sakit, rewel, atau tidak responsif

Tips mengukur suhu anak

Seberapa sering orangtua harus memeriksa suhu badan anak? Biasanya, kita tidak perlu mengukur suhu badan anak secara berlebihan hingga membangunkan anak saat ia tertidur pulas.

Namun, disarankan untuk mengecek suhu badan jika anak memiliki energi yang rendah atau ada riwayat kejang disertai demam.

Dalam mengecek suhu badan anak, termometer digital merupakan yang terbaik. Jenis termometer ini bisa digunakan di mulut, ketiak, atau di dubur.

Jika anak berusia antara 4-5 tahun atau lebih, orangtua bisa menempatkan termometer pada mulut anak untuk hasil yang lebih akurat.

Sementara itu, menempatkan termometer di ketiak anak hasilnya kurang dapat diandalkan namun lebih mudah dilakukan.

Baca juga: Mana yang Benar Saat Demam: Kompres Panas Atau Dingin?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com