Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membuat Kopi Starbucks Kini Bisa Dilakukan di Rumah Loh

Kompas.com - 19/10/2022, 08:23 WIB
Chelsea Austine,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Memulai aktivitas tanpa minum kopi mungkin terasa kurang lengkap. Karenanya tidak sedikit yang hobi ngopi untuk meningkatkan kreativitas dan semangat dalam menjalani hari.

Namun selain untuk menyemangati diri, hadir juga tren mengopi sebagai bagian dari healing dan teman minum ketika sedang “me-time”.

Meningkatnya kegemaran masyarakat terhadap kopi, rupanya dilirik oleh para pembuat kopi. Pasalnya, peningkatan tren mengonsumsi kopi telah terlihat sejak 5 tahun lalu hingga saat ini.

Hal inilah yang juga mendorong munculnya minuman ready to drink (RTD), yang kemudian banyak terlihat di gerai minimarket atau supermarket.

Nah, tidak mau ketinggalan, Starbucks juga menghadirkan jenis kopi ini guna menjawab keinginan pelanggannya.

Perusahaan kedai kopi terbesar di dunia tersebut, mengumumkan perluasan rangkaian produknya Starbucks Coffee At Home dan Starbucks RTD bersama Nestle di Indonesia pada Selasa (18/10/22).

Kita segera bisa menikmati serta mendapatkan ragam produknya di gerai ritel premium, mini market, dan akan segera hadir di platform e-commerce.

“Produk-produk baru ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan segmen konsumen kalangan muda yang dinamis melalui kopi yang inovatif dan disesuaikan. Kami percaya produk-produk ini akan mampu menarik konsumen baru, dan dapat menciptakan berbagai momen yang menyenangkan,” ujar Sherif Hani, Country Business Manager, Coffee Nestle Indonesia.

Adapun, total terdapat empat tipe Starbucks produk yang diresmikan pada Selasa (18/10/22).

Franky Angkawijaya saat mendemonstrasikan penggunaan Starbucks Dolce Gusto Franky Angkawijaya saat mendemonstrasikan penggunaan Starbucks Dolce Gusto
Pertama ada Starbucks Dolce Gusto berbentuk kapsul yang dapat digunakan di coffee maker milik Nescafe. Jadi tidak hanya kopi nespresso saja, capsule pods dari Starbucks pun bisa dinikmati juga memakai alat itu.

Kedua, ada Starbucks Premium Sachet. Sesuai dengan namanya, produk ini bisa menjadi alternatif apabila tidak memiliki coffee maker, tetapi tetap ingin menikmati cita rasa dari kopi Starbucks.

Kita hanya perlu menyeduhnya dengan air panas dan disesuaikan dengan selera, ingin dijadikan kopi dingin atau hangat.

Ke-tiga, adalah RTD atau kopi siap minum, yakni Starbucks Frappuccino kemasan botol 280ml yang merupakan perpaduan kopi dengan susu krim, dan Starbucks Doubleshot kemasan kaleng 220ml, minuman kopi klasik dengan campuran khas untuk menemani rutinitas sehari-hari.

Lalu yang ke-empat adalah Starbucks Roast & Ground. Menariknya, bubuk kopi ini hadir dengan tingkat pemanggangan yang berbeda-beda. Paling rendah dinamakan Veranda, pemanggangan sedang disebut House Blend, dan tingkat pemanggakan paling tinggi adalah tipe Verona.

Bila kamu suka kopi yang lebih pahit, maka Verona adalah pilihan yang cocok. Namun bila lebih suka yang memiliki rasa asam, maka pilihlah Veranda, dan mereka yang ingin rasa seimbang bisa memilih seri House Blend.

Viral di media sosial, produk minuman kopi kalengan dari Starbucks. Dibanderol dengan harga Rp 15.000 per kaleng dan dapat ditemukan di minimarket terdekat.Kompas.com/Isna Rifka Sri Rahayu Viral di media sosial, produk minuman kopi kalengan dari Starbucks. Dibanderol dengan harga Rp 15.000 per kaleng dan dapat ditemukan di minimarket terdekat.
Sherif menegaskan bahwa seluruh produk Starbucks Coffee at Home dan RTD yang diluncurkan di Indonesia, terbuat dari 100% biji kopi Arabika berkualitas tinggi, sesuai dengan standar yang disajikan di kedai kopi Starbucks seluruh dunia yakni Starbucks Coffee and Farmer Equity (CA.F.E) Practices.

Standar ini merupakan landasan bagi Starbucks untuk pengadaan bahan baku secara etis dan salah satu sustainability practices pertama di industri kopi yang sudah terverifikasi.

Berbicara mengenai biji kopi Arabika, Franky Angkawijaya sebagai Professional Coffee Trainer dan Barista turut memberikan pemaparan terhadap eksklusivitas kopi yang terbuat dari biji Arabika. Secara garis besar, biji kopi dibagi menjadi dua jenis yakni Robusta dan Arabika.

Awalnya jenis yang dibawa ke Indonesia adalah biji Robusta. Tetapi tren mengonsumsi kopi sekarang berjalan ke arah lebih premium dengan menggunakan biji Arabica.

Kopi Arabika lebih dihargai karena umumnya rasanya lebih kompleks dan sangat aromatik. Namun tanaman jenis ini lebih rentan terkena hama atau penyakit lainnya dan hanya baik jika tumbuh di daerah dengan ketinggian 800 meter di atas permukaan laut atau lebih. Tak heran harga jualnya pun jauh lebih mahal.

Baca juga: Coffeemezation, Kreasikan Minuman Sesuai Selera di Starbucks

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com