KOMPAS.com - Generasi Alfa adalah kelompok yang lahir pada tahun 2010-2025 yang berkaitan erat dengan generasi Z.
Ciri khas dari generasi ini adalah kehidupan mereka yang bergantung pada teknologi, sekaligus terbuka terhadap perkembangan.
Meski adaptif dengan modernitas, generasi Alfa berisiko menjadi pelaku bullying atau perundungan apabila tidak memahami perbedaan.
Terlebih, generasi Alfa yang tinggal di Indonesia yang mempunyai keberagaman suku, agama, dan budaya dalam masyarakat.
Karena alasan itulah pemahaman terhadap keberagaman perlu ditanamkan kepada generasi alfa sejak mereka berusia dini.
"Mengajari anak-anak untuk menyadari keberagaman sejak dini adalah cara terbaik untuk mematahkan stereotip."
Hal itu dikatakan IEYC Coordinator Sampoerna Academy Alia MD Noh dalam media session virtual "Tanamkan Toleransi Keberagaman Pada Generasi Alfa", Rabu (19/10/2022).
Baca juga: Tantangan Orangtua Membesarkan Anak Generasi Alpha
Alia mengatakan bahwa pemahaman keberagaman bagi generasi Alfa membantu mereka mencegah diskriminasi, intimidasi, dan isu seperti bullying.
Pemahaman keberagaman yang dimaksud Alia mencakup budaya, bahasa, agama, suku, dan lainnya.
Senada dengan penjelasan Alia, psikolog anak dan remaja Anastasia Satriyo juga melihat pentingnya pemahaman generasi alfa terhadap keberagaman.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.