"Warna yang paling banyak dicari juga terpengaruh oleh tren fesyen. Dulu warna merah banyak dicari, sekarang abu-abu," ujar Marisa.
Selain itu, tren membeli tas preloved branded juga turut berubah.
Maka dari itu, dia menyarankan daripada membeli model yang limited edition, nilainya akan lebih menguntungkan jika membeli warna dan model klasik.
Pasalnya, membeli model klasik cenderung lebih disukai karena modelnya terbilang timeless.
"Limited edition itu 50-50, ada yang collectible item, ada yang bahkan harganya turun atau drop," jelas Marisa.
Tak cukup memerhatikan soal model dan kondisi, hal lain yang memengaruhi nilai jual tas branded itu adalah waktu.
Pasalnya di setiap bulan, berbagai model tas baru kemungkinan akan terus bermunculan.
Namun momen yang tepat untuk menjual adalah di saat peminat dan daya beli masyarakat tinggi.
Tentu hal tersebut dapat dipengaruhi oleh banyak hal, misalnya kondisi perekonomian suatu negara, tren fesyen yang tengah berkembang dan hal-hal lainnya seperti harga dollar atau kondisi suatu negara.
"Terutama pada barang branded itu banyak faktor yang berpengaruh. Otomatis ilmu ekonomi bekerja," pungkas Marisa.
Baca juga: Menjual Barang Preloved, Decluttering Sekaligus Mengurangi Limbah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.