KOMPAS.com - Memiliki kehidupan yang damai adalah keinginan sebagian besar orang dan impian ini bisa terwujud apabila mereka menjadi sabar.
Sabar memang membantu pikiran dan hati selalu jernih sehingga mengurangi risiko berkonflik dan tidak gegabah mengambil keputusan.
Tapi, menjadi sabar yang didamba-dambakan banyak orang bukan hal yang mudah dilakukan karena membutuhkan proses yang panjang.
Belum lagi, orang sulit untuk menebak kapan, di mana, dengan siapa, dan berapa lama kesabaran mereka diuji dalam kehidupan sehari-hari.
Lantas, bagaimana caranya menjadi orang yang sabar?
Menjadi orang yang sabar memang sulit dilakukan.
Namun, ada beberapa cara yang dapat dicoba seperti yang berikut ini.
Penasaran?
Menjadi orang yang lebih sabar merupakan sebuah perjalanan dan orang dapat memulainya dengan hal-hal kecil.
Kesabaran bisa dimulai dari aktivitas yang dilakukan sehari-hari, seperti mau menyisihkan waktu untuk mengantre makanan.
Tak hanya itu, kesabaran dapat dilatih dengan hal-hal yang "menguji", seperti bermain catur.
Untuk orang yang sulit bersabar, mereka dapat mengidentifikasi hal-hal yanag dapat memicu ketidaksabaran.
Misalnya, ketika mereka harus mengantre makanan yang waktu menunggunya begitu lama dan ketika mengurus administrasi di bank atau kantor pemerintahan.
Apabila orang mengetahui faktor yang memicu ketidaksabaran, mereka bisa mencari cara untuk mengalihkan hal ini.
Seperti bermain game di smartphone sambil mengantre atau tidak datang ketika jam-jam sibuk supaya tidak menunggu terlalu lama.
Tidak ada salahnya untuk melatih kesabaran setiap hari supaya menjadi orang yang lebih sabar.
Menurut studi Personality and Social Psychology Bulletin tahun 2017, melatih mindfulness ketika mengantre membantu responden untuk mengelola harapan mereka secara efektif.
Mindfulness dikatakan peneliti membantu orang menghargai kehidupan saat ini supaya dapat menghabiskan waktu bersama sosok yang mereka cintai.
Kesabaran bisa dimulai dengan mengatur pernapasan.
Begini cara-caranya:
Tidak semua aktivitas dalam kehidupan sehari-hari tidak harus diselesaikan secara instan atau tergesa-gesa.
Memperlambat hal-hal tertentu ternyata dapat membantu orang membangun kesabarannya.
Ketika dihadapkan pada situasi yang tidak mudah, seperti masalah di kantor, kemacetan, atau mengantre, terimalah situasi yang terjadi ketimbang merasa frustasi.
Emosi bisa dikendalikan dengan melihat-lihat situasi di sekitar, mendengarkan musik kesukaan, atau chattingan dengan orang lain.
Menjadi orang yang sabar memang membutuhkan waktu.
Tapi, kalau diri sendiri sudah terbiasa, orang yang sabar memiliki karakteristik sebagai berikut:
Ada beberapa manfaat yang dapat dirasakan saat orang menjadi sabar.
Berikut di antaranya.
Meluangkan waktu untuk menunggu hal-hal yang penting dalam kehidupan atau membawa sukacita dapat menyebabkan kepuasan.
Dalam studi tahun 2014, peneliti mendapati temuan bahwa orang yang sabar menunggu merasa lebih bahagia.
Orang yang tidak sabar tentunya mempunyai kecenderungan mengalami stres.
Namun, tidak demikian dengan orang yang sabar.
Belajar untuk tidak tergesa-gesa dan mau menunggu sesuatu dapat membantu mengurangi stres.
Ada banyak momen yang terlewatkan ketika orang selalu tergesa-gesa ketika melakukan sestau dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan menjadi sabar, mereka lebih mungkin untuk menikmati hal-hal yang disukai dan menghabiskan waktu bersama orang terdekat.
Orang yang sabar pastinya tidak tergesa-gesa ketika bertindak dan mempunyai pikiran dan hati yang bersih.
Sifat dan perilaku seperti itu membantu mereka untuk menganalisis hal-hal yang terjadi dari berbagai perspektif sebelum membuat keputusan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.