Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Kunyit Bisa Menyebabkan Kerusakan Hati? Begini Studinya

Kompas.com, 14 November 2022, 16:12 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kunyit adalah rempah-rempah yang sering dimanfaatkan dalam banyak jenis hidangan, mulai dari kari, gulai, hingga minuman seperti latte.

Selain itu, kunyit juga telah lama digunakan sebagai praktik pengobatan Tiongkok untuk membantu peradangan, kelancaran peredaran darah, dan banyak lagi.

Meskipun secara umum kunyit dianggap aman untuk dikonsumsi, namun sebuah laporan terbaru mengklaim bahwa rempah-rempah ini mungkin memiliki efek yang berpotensi merusak kesehatan hati.

Berdasarkan studi yang diterbitkan dalam American Journal of Medicine pada bulan Oktober 2022, para peneliti menemukan korelasi antara asupan suplemen kunyit dan potensi kerusakan hati.

Menurut studi tersebut, para peneliti menemukan total 16 kasus cedera hati terkait kunyit di antara mereka yang terdaftar dalam program Drug-Induced Liver Injury Network (DILIN) antara tahun 2011-2022.

Tingkat cedera ini dilaporkan berkisar dari yang sedang hingga parah, sehingga mengakibatkan lima pasien rawat inap dan bahkan satu kematian akibat kerusakan hati akut.

Analisis lebih lanjut mengonfirmasi bahwa tiga dari pasien juga mengonsumsi kunyit bersamaan dengan lada hitam, bahan yang banyak ahli sarankan untuk dikonsumsi bersama kunyit karena membantu tubuh mencernanya dengan lebih efektif.

Kendati demikian, diperlukan lebih banyak studi untuk menyelidiki alasan di balik mengapa kunyit dapat menjadi katalisator untuk komplikasi kesehatan tersebut.

Baca juga: Manfaat dan Efek Samping Kunyit untuk Ginjal

Studi lainnya

Kecenderungan kunyit yang mungkin bisa menyebabkan kerusakan hati perlu menjadi perhatian.

Sebab, seperti dikutip dari Eat This Not That, ini bukan studi pertama yang menghubungkan konsumsi kunyit dengan potensi kerusakan hati.

Studi lain yang diterbitkan dalam International Medical Case Reports Journal pada tahun 2021, misalnya, melaporkan dua kasus terpisah dari orang dewasa yang mengalami cedera hati akibat mengonsumsi suplemen kunyit.

Di samping itu, beberapa kasus cedera hati akibat konsumsi kunyit juga telah dilaporkan di Tuscany, Italia.

Jadi, apabila kita sering memasak dengan kunyit atau mengonsumsi suplemen kunyit secara teratur, mungkin ada baiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli diet sebelum menambahkannya ke dalam diet sehari-hari.

Baca juga: Efek Samping Kunyit jika Dikonsumsi Berlebihan

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau