Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Bantul, Orangtua Perlu Dampingi Anak untuk Cegah Trauma

Kompas.com, Diperbarui 30/06/2023, 22:22 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Gempa magnitudo 6,4 baru saja mengguncang Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

Sejumlah bangunan dilaporkan mengalami kerusakan, yang datanya masih terus dihimpun pemerintah.

Getarannya yang cukup besar membuat masyarakat panik dan segera menyelamatkan diri.

Baca juga: Gempa Bantul, Pengunjung Kafe di Yogyakarta Berhamburan

Rasa takut tentunya juga dialami oleh anak-anak, apalagi gempa terjadi di malam hari, waktu ketika mereka seharusnya mulai beristirahat di rumah.

Pada momen seperti ini, penting bagi orangtua untuk mendampingi buah hatinya untuk memberikan ketenangan sekaligus mencegah trauma.

Cara orangtua dampingi anak hadapi bencana gempa

Dalam setiap bencana, trauma merupakan dampak yang selalu muncul, termasuk pada anak-anak.

Karena itu penting bagi orangtua untuk memberikan pemahaman mengenai bencana alam sejak dini.

Terlebih lagi kita tinggal di Indonesia, negara dengan risiko bencana yang cukup tinggi dan beragam.

Baca juga: Mengapa Kita Merasa Pusing Setelah Gempa?

Dr Andrea Baldwin dari Queensland Centre for Perinatal and Infant Mental Health, Australia pernah mengungkapkan pandangannya secara khusus tentang kasus semacam ini.

Dia mengatakan, perlu sikap khusus dari orangtua untuk membantu anak menyiapkan diri, menghadapi dan pulih dari trauma pasca bencana alam.

"Ada peningkatan gejala klinis pada anak, yang pasti, gelisah, tak mau lepas dari orangtua, megamuk, cemas akan perpisahan dan sikap menentang orangtua," ujar dia dikutip dari laman First Five Years.

Karena itu, kita harus cermat membicarakannya dengan anak untuk membantu mereka mengatasi trauma.

Baca juga: 4 Dampak Trauma Masa Kecil yang Terbawa hingga Dewasa

Selain itu, pemahaman sejak dini bisa menjadi mitigasi bencana yang membuat anak menjadi pribadi yang lebih siap.

Setidaknya, ada tiga cara yang bisa dilakukan orangtua untuk mendampingi anak setelah mengalami bencana alam yakni:

Mempertahankan rutinitas

Getaran yang terasa saat gempa bumi tentu saja mengganggu aktivitas itu dan mengejutkan anak-anak.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau