Studi terpisah di tahun 2018 menemukan, konsumsi pisang hijau setiap hari selama delapan minggu membantu mengurangi kesulitan buang air besar pada anak-anak yang mengalami sembelit.
Belum banyak studi yang menyelidiki kemungkinan pisang dapat memicu sembelit.
Tetapi, survei pada tahun 2005 menemukan buah berwarna kuning ini bisa menyebabkan masalah tersebut.
Dalam survei yang melibatkan 1.000 peserta (peserta sehat, pasien sembelit kronis, dan pasien dengan sindrom iritasi usus besar dan sembelit), ditemukan pisang menjadi makanan ketiga yang menjadi penyebab sembelit.
Pisang juga dapat berkontribusi pada masalah sembelit jika kita memakan terlalu banyak serat.
USDA merekomendasikan setiap individu yang mengonsumsi 2.000 kalori per hari harus mendapatkan setidaknya asupan serat 28 gram.
Namun jika asupan serat melebihi 70 gram sehari (memakan pisang terlalu banyak atau diet vegan yang ketat), akan ada efek samping seperti sembelit, kembung, kram, dan penyumbatan usus.
Di sisi lain, pisang mentah bisa membantu meredakan diare.
Satu studi mengungkap, diet berbasis karbohidrat yang mencakup pisang hijau yang dimasak selama tujuh hari bisa mengurangi jumlah tinja pada anak penderita diare.
Adapun studi lain yang membuktikan, pisang hijau mempersingkat masa pemulihan pada anak dengan diare akut dan berkepanjangan.
"Karena kandungan serat dalam pisang, itu dapat membantu membuat tinja menjadi solid jika kita sudah mengalami diare," jelas Singh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.