KOMPAS.com - Sakit kepala akan mengganggu segala aktivitas kita.
Rasanya, tidak terbayang bagi kita untuk masturbasi atau berhubungan seks selama mengalami sakit kepala.
Tetapi bukti menunjukkan, rutinitas seksual bisa membantu meredakan sakit kepala.
Bagi sebagian orang, aktivitas seksual justru bisa menyebabkan sakit kepala.
Di dunia medis, dikenal coital cephalgia atau jenis sakit kepala langka yang terjadi di tengkorak dan leher selama melakukan aktivitas seksual, termasuk masturbasi atau orgasme.
Coital cephalgia dapat berlangsung hingga 24 jam, dan merupakan masalah umum pada pria.
Meski episode sakit kepala ini terbilang ringan, kita perlu memeriksakannya untuk mengetahui dan mengatasi penyebab sakit kepala yang bisa mengancam jiwa.
Tes yang digunakan untuk mendiagnosis sakit kepala coital termasuk CT scan, pencitraan resonansi magnetik, dan angiografi resonansi magnetik.
Sakit kepala --termasuk migrain-- yang disebabkan oleh aktivitas seksual dapat menyerang sebelum, selama, atau setelah orgasme.
Serangan sakit kepala ini juga dilaporkan terjadi setelah individu melakukan masturbasi.
Baca juga: Apa Manfaat Masturbasi untuk Wanita? Ini yang Perlu Diketahui!
Coital cephalgia terbagi menjadi tiga pola, yaitu:
1. Serangan mendadak
Pola ini berlaku pada 78 persen kasus sakit kepala coital, dan dimulai tepat sebelum, selama, atau segera setelah orgasme.
Jenis sakit kepala ini tergolong parah, dan dapat berkembang dalam beberapa menit atau tiba-tiba. Durasi rata-rata sakit kepala coital adalah beberapa jam.
2. Sakit kepala subakut
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.