Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minum Baking Soda Bisa Bantu Turunkan Berat Badan, Benarkah?

Kompas.com - 14/12/2022, 23:29 WIB
Anya Dellanita,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Ada beberapa klaim yang mengatakan bahwa baking soda dapat membantu mengurangi lemak tubuh jika dikombinasikan dengan air, cuka apel, atau jus lemon.

Namun, apakah klaim tersebut benar dan dapat dibuktikan secara ilmiah? Rupanya, jawabannya masih meragukan.

Baca juga: Sakit Ginjal hingga Cegah Tumor, 7 Khasiat Tak Terduga Baking Soda

Dikutip dari laman Healthline, baking soda disebut hampir tidak memiliki efek apa pun terhadap berat badan.

Baking soda memang disebut memiliki efek alkalisasi pada tubuh, yang diyakini dapat menurunkan berat badan atau mencegah penambahan berat badan.

Namun, teori ini sudah dipatahkan.

Baca juga: Baking Soda Bisa Cerahkan Kulit Ketiak, Benarkah?

Pasalnya, tubuh manusia memiliki proses khusus untuk mengontrol tingkat pH-nya, sehingga apa pun yang dimakan atau diminum hampir tidak memiliki pengaruh.

Lalu, ada pula teori yang mengklaim menambahkan baking soda ke air mandi akan membantu menurunkan berat badan. Hal ini terkait dengan asupan kadar magnesium dan sulfat -dua nutrisi yang disebut-sebut meningkatkan metabolisme dan menghilangkan racun.

Sayangnya, teori ini juga tidak dapat dibuktikan secara ilmiah.

Kendati demikian, sebuah studi yang diterbitkan di jurnal PubChem menemukan, baking soda bisa meredakan sakit perut karena memiliki kemampuan untuk menetralisasi asam perut.

Reaksi kimia ini menghasilkan karbon dioksida, yaitu gas yang dapat menyebabkan kita bersendawa.

Sendawa membuat perut terasa lebih ringan. Namun, sendawa tidak memiliki pengaruh langsung pada total lemak tubuh.

Memengaruhi berat badan secara tidak langsung

Baking soda sebenarnya bisa menurunkan berat badan secara tidak langsung, meski bergantung pada cairan untuk mencampurnya. Misalnya dengan cuka apel.

Menurut beberapa studi yang diterbitkan di jurnal PubMed Central, ditemukan bahwa cairan ini dapat membantu mengurangi rasa lapar.

Kendati demikian, hanya ada sedikit penelitian terbaru yang mendukung efek penurunan berat badan dari baking soda dan cuka apel.

Baca juga: 5 Barang di Rumah yang Bisa Dibersihkan dengan Baking Soda

Selain itu, baking soda juga biasa dicairkan dengan air, baik sendiri, maupun digabungkan bersama cuka apel atau jus lemon.

Jika dikonsumsi setiap hari, larutan ini dapat membuat asupan cairan harian meningkat dan mengurangi rasa lapar, meningkatkan metabolisme, serta meningkatkan penurunan lemak tubuh.

Namun perlu diperhatikan, kemungkinan besar manfaat menurunkan berat badan ini tidak ada hubungannya dengan baking soda, dan hanya dipengaruhi oleh cairan campurannya.

Metode konsumsi

Ada tiga cara yang biasa dipakai orang-orang untuk mengonsumsi baking soda

Cara pertama adalah dengan melarutkan 1/2 sendok teh baking soda ke dalam 240–480 mL air dan meminumnya saat perut kosong.

Lalu, ada pula yang mencampur 1 sendok teh baking soda dengan 2 sendok makan cuka apel atau jus lemon.

Setelah campuran ini berhenti melepaskan gas, kita bisa melarutkannya dalam air dan meminumnya dalam keadaan perut kosong.

Ingat, proses mengencerkan ini penting untuk menghindari luka bakar di tenggorokan atau pengikisan enamel gigi karena tingkat keasaman cairan ini tidak diketahui.

Lalu cara terakhir untuk “mengonsumsi” baking soda adalah dengan mengencerkan 3–4 cangkir (662–883 gram) baking soda ke dalam bak mandi berisi air sebelum berendam di dalamnya.

Baca juga: Cara Atasi Ketombe dengan Baking Soda dan 3 Resep Racikannya

Namun perlu diingat bahwa keamanan semua metode ini tidak didukung secara ilmiah. 

Apakah konsumsi baking soda aman bagi tubuh?

Asupan baking soda berlebih bisa menyebabkan efek samping berikut.

  • Asidosis metabolik

Mengonsumsi baking soda dalam jumlah besar bisa menyebabkan asidosis metabolik, kondisi berbahaya yang terjadi saat tubuh tidak lagi mampu mengontrol pH darah.

Asidosis metabolik ini dapat terjadi akibat kelebihan asupan senyawa alkali, seperti baking soda, yang dapat menyebabkan kelemahan otot, kejang, detak jantung tidak teratur, serta perubahan status mental.

  • Tekanan darah tinggi dan masalah kesehatan lainnya

Baking soda kaya akan sodium, sehingga dapat menyebabkan beberapa hal berikut ini:

  • Tekanan darah tinggi
  • Penumpukan cairan,
  • Gagal jantung

Selain itu, orang dengan alkoholisme atau gangguan fungsi ginjal juga harus sangat berhati-hati saat mengonsumsinya.

Lalu, baking soda juga dapat menyebabkan kesulitan bernapas dan kejang pada anak-anak, dan tidak boleh diberikan kepada anak di bawah usia 5 tahun.

Baca juga: 9 Cara Membersihkan Peralatan Dapur dengan Baking Soda

Wanita hamil dan menyusui pun sebaiknya menghindari baking soda.

Pasalnya, menggabungkan baking soda dengan asam, seperti cuka apel atau jus lemon dapat menyebabkan reaksi kimia yang melepaskan gas karbon dioksida yang menyebabkan perut kembung.

Oleh karena itu, sebaiknya hindari mengonsumsi campuran baking soda tersebut, mungkin hingga ada hasil penelitian ilmiah yang mendukung keyakinan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com