KOMPAS.com - Bertemu ular adalah kejadian yang dapat membuat kita merasa ketakutan.
Sebenarnya, justru hewan melata ini yang lebih sering merasa takut saat bertemu manusia.
Karena diburu oleh beragam predator, ular mengembangkan teknik bertahan untuk melindungi diri sendiri, salah satunya dengan mendesis.
Ular dapat mendesis berkat struktur di tenggorokan yang disebut glotis, lubang di bagian bawah mulut yang terhubung ke tenggorokan.
Baca juga: Tidak Punya Gigi Depan, Bagaimana Cara Ular Mendesis?
Glotis memungkinkan ular untuk terus bernapas saat menelan mangsa yang besar.
Di dalam glotis, ada bagian kecil tulang rawan. Jika ular menghembuskan napas dengan paksa, potongan kecil tulang rawan di glotis itu bergetar, dan menghasilkan suara mendesis.
Semua spesies ular dapat mendesis, tetapi beberapa ular secara alami mendesis lebih banyak dari yang lain.
Ular yang hidup di alam liar cenderung lebih mudah mendesis daripada ular di penangkaran karena lebih sering berada dalam bahaya.
Menariknya, desis ular ini hanya ditujukan untuk didengar oleh calon predator non-ular, bukan sesama ular.
Baca juga: Tidak Selamanya Mengerikan, Ini 6 Keuntungan Pelihara Ular di Rumah
Seekor ular bahkan tidak dapat mendengar desis dari ular lain karena frekuensi suara yang terlalu tinggi untuk didengar binatang tersebut.
Tidak hanya berfungsi sebagai pertahanan diri, desisan ular dapat bermakna lain, yaitu:
1. Ketakutan
Seekor ular peliharaan mungkin mendesis saat kita menangkap atau memegangnya ketika ular itu tidak menyadari.
Agar tidak mengejutkan ular peliharaan, cobalah dekati binatang itu tanpa tergesa-gesa dengan gerakan tangan lambat yang menunjukkan kepada ular bahwa kita akan menyentuhnya.
2. Kesal