Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Pangeran William dan Harry Alami Kebotakan dan Cara Mencegahnya

Kompas.com - 07/01/2023, 19:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kebotakan dini yang dialami oleh Pangeran William dan Harry tidak terjadi tanpa adanya penyebab.

Dikutip dari Express UK, masalah kerontokan rambut ternyata sudah memengaruhi sejumlah besar pria di Inggris, tak terkecuali anggota keluarga kerajaan.

Umumnya, kebotakan ini bersifat genetik dan bisa disebabkan oleh hormon testosteron.

Baca juga: Perlu Tahu, Perbedaan Tanda Kebotakan pada Pria dan Wanita

Meskipun Pangeran Harry belum sepenuhnya mengalami kebotakan, namun seorang konsultan bedah transplantasi rambut di Crown Clinic, Dr Asim Shahmalak mengatakan bahwa telah terjadi penurunan yang signifikan pada rambut Duke of Sussex itu.

"Dia mengalami titik kebotakan yang cukup besar dan penipisan ke arah depan garis rambutnya semakin cepat. Terdapat celah yang signifikan tepat di bagian atas kulit kepalanya," terangnya kepada outlet berita tersebut tahun 2017.

"Jika Pangeran Harry tidak melakukan apa-apa, mungkin dia akan menjadi botak seperti kakaknya selama beberapa tahun ke depan," ujar Shahmalak.

Penyebab kebotakan

Pangeran William yang kini berusia 40 tahun sudah lebih dulu mengalami kebotakan.

Bahkan, dalam memoar terbarunya berjudul "Spare", Pangeran Harry membahas kebotakan parah sang kakak dan kekhawatirannya hal itu terjadi padanya dalam beberapa tahun lagi.

Pangeran William, Pangeran Wales dari Inggris dan Kate, Putri Wales, bertemu dengan anggota masyarakat di jalan-jalan di Kastil Windsor, setelah kematian Ratu Elizabeth II, di Windsor, Inggris, Sabtu, 10 September 2022.AP/KRISTY O'CONNOR via VOA INDONESIA Pangeran William, Pangeran Wales dari Inggris dan Kate, Putri Wales, bertemu dengan anggota masyarakat di jalan-jalan di Kastil Windsor, setelah kematian Ratu Elizabeth II, di Windsor, Inggris, Sabtu, 10 September 2022.
Seorang konsultan ahli bedah plastik dari klinik kulit dan folikel di Birmingham, Ken Kok, pun menganalisis garis rambut Pangeran Harry.

Dia menyimpulkan bahwa kerontokan rambut Pangeran Harry bersifat genetik, sifat yang dimiliki oleh saudara laki-laki dan ayahnya.

"Melihat foto-foto [lama] Pangeran Harry dan Meghan Markle di Nottingham, ada pola yang berbeda dalam kebotakan berpola pada pria (male pattern baldness)," ungkapnya.

"Kebotakan Pangeran Harry terlihat memengaruhi bagian atas kepalanya, tetapi saya tidak akan terkejut jika pelipisnya juga agak terpengaruh karena ini adalah pola yang biasa," jelas dia.

Baca juga: Seberapa Efektif Terapi Plasma Darah Bisa Atasi Kebotakan?

Menurut National Health Service (NHS) di Inggris, male pattern baldness adalah jenis kerontokan rambut yang paling umum, yang memengaruhi sekitar setengah dari semua pria pada usia 50 tahun.

"Biasanya dimulai sekitar akhir usia 20-an atau awal 30-an, dan kebanyakan pria memiliki beberapa tingkat kerontokan rambut pada akhir usia 30-an," terangnya.

Sementara rambut Pangeran Harry tampaknya menipis di bagian mahkota terlebih dahulu, male pattern baldness biasanya dimulai pada garis rambut, kemudian mahkota dan pelipis mulai menipis.

"Akhirnya, ini meninggalkan bentuk tapal kuda di sekitar bagian belakang dan sisi kepala," tambah NHS.

Cara mencegah kebotakan sejak dini

Kepada Insider, seorang profesor klinis dermatologi di Ohio State University, Susan Massick, merekomendasikan sejumlah tips untuk membantu mengobati rambut rontok dan mencegah terjadinya male pattern baldness sejak dini.

1. Diet seimbang yang kaya protein dan zat besi

Massick mengatakan bahwa sementara rambut rontok bisa berasal dari stres dan penyakit autoimun yang disebut alopecia areata, mayoritas pasiennya mengalami androgenic alopecia, atau male pattern baldness.

Menurut Cleveland Clinic, diperkirakan 25 persen pria akan mengalami kerontokan rambut sebelum usia 21 tahun dan 70 persen akan mengalami kerontokan rambut seiring bertambahnya usia.

Ilustrasi kebotakanSHUTTERSTOCK/docent Ilustrasi kebotakan
"Kebotakan berpola bisa disebabkan oleh hormon dihidrotestosteron, atau DHT, yang menyusutkan folikel rambut sehingga menyebabkan rambut tumbuh lebih tipis dan lebih mudah rontok," kata Massick.

"Kondisi ini akan terjadi perlahan-lahan dan penting untuk menangkapnya sedini mungkin supaya bisa mencegah kebotakan yang cepat," ujar dia.

Baca juga: Ramuan Herbal Penyubur Rambut, Efektif Atasi Kebotakan?

Untuk mencegahnya, Massick merekomendasikan diet seimbang yang kaya protein dan zat besi guna membantu menjaga rambut tetap sehat dan kuat.

Makanan seperti ayam, telur, greek yoghurt, dan daging sapi mengandung protein dalam jumlah tinggi yang sebagian besar membentuk folikel rambut.

Menurut Healthline, protein juga mengandung zat besi yang membantu tubuh membawa oksigen ke sel-sel yang terkait dengan pertumbuhan rambut,

Sementara itu, seorang ahli dermatologi bersertifikat yang merupakan asisten profesor di Dermatology Icahn School of Medicine di Mount Sinai, Debra Jaliman, mengatakan bahwa ketika tubuh tidak mendapatkan cukup protein, itu bisa berdampak pada pertumbuhan rambut.

2. Berikan tekanan sesedikit mungkin pada rambut

Massick juga menyarankan untuk sebisa mungkin menghindari tekanan pada rambut, seperti melakukan pengeritingan, ekstensi, dan pelurusan rambut, yang bisa membuatnya lebih mungkin rontok.

Menurut dia, mengurangi jumlah penataan rambut dan produk yang kita gunakan juga merupakan ide yang bagus.

"Produk sampo yang mengiklankan pertumbuhan rambut biasanya tidak efektif karena tidak tinggal di rambut cukup lama untuk menembus ke folikel," tutur Massick.

Baca juga: Ingin Mencukur Rambut sampai Botak? Pertimbangkan Dulu Ini

Dia menambahkan bahwa sampo yang dimaksudkan untuk mengobati kondisi seperti ketombe dan eksim bukanlah solusi mengatasi rambut rontok.

3. Gunakan minoxidil topikal secara teratur

Minoxidil adalah obat yang dijual bebas untuk membantu mencegah rambut rontok dan merangsang pertumbuhan rambut.

Meskipun tidak jelas persis bagaimana cara kerja minoxidil, diperkirakan obat ini dapat memperbesar folikel rambut dan meningkatkan fase pertumbuhan rambut tubuh.

Massick mengungkapkan, bagian terpenting dari penggunaan obat adalah konsistensi.

"Bukan seberapa sering kita melakukannya," katanya.

"Ini lebih pada konsistensi dalam menggunakannya dari waktu ke waktu. Jadi, manfaat apa pun yang mungkin diberikannya, kita akan kehilangan jika kita berhenti," terang dia.

4. Berkonsultasi dengan dokter

Massick juga merekomendasikan kita untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai pengobatan yang diresepkan dalam mencegah kerontokan dan kebotakan rambut.

Dia mengatakan bahwa obat seperti finasteride bisa bekerja dengan mengurangi kadar DHT dalam tubuh.

Meskipun obat tersebut mampu membantu mencegah kerontokan rambut, namun ada risiko efek samping yang perlu diperhatikan seperti disfungsi ereksi dan berkurangnya produksi air mani.

Sementara ini bisa menjadi obat yang efektif, tetapi Massick menganjurkan untuk memastikan efek sampingnya lagi dengan dokter.

Baca juga: Kebotakan: Kenali Penyebab, Cara Mengatasi, dan Mencegahnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com