KOMPAS.com - Ubi jalar dikenal sebagai sumber karbohidrat kompleks yang menawarkan banyak manfaat bagi kesehatan.
Dalam satu porsinya ubi jalar mengandung protein, vitamin A, vitamin C, potasium, magnesium, karbohidrat, zat besi dan jenis mineral lainnya.
Jika dikonsumsi dalam batasan yang wajar, ubi jalar dapat memberikan manfaat kesehatan. Tapi ketika berlebihan mengonsumsinya, bisa jadi akan ada efek samping yang merugikan tubuh.
Untuk mengetahui batasan konsumsi ubi jalar, sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter karena kemungkinan setiap orang dapat bervariasi, tergantung kebutuhan kalori harian hingga kondisi medis seseorang.
Baca juga: 5 Manfaat Ubi Jalar untuk Kecantikan, Bikin Kulit Tampak Lebih Cerah
Meski dikatakan makanan sehat, ubi jalar sebaiknya tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan.
Efek samping itu disebabkan oleh tingkat kandungan vitamin A tinggi yang dapat berdampak pada masalah kesehatan serius dan sejumlah kandungan mineral di dalamnya.
Melansir Times of India, berikut dampak buruk bagi kesehatan saat kebanyakan makan ubi jalar.
Umbi-umbian seperti ubi jalar mengandung oksalat tinggi yang termasuk sebagai salah satu jenis asam organik.
Oksalat ini bisa mengendap di organ seperti ginjal dan menimbulkan penyakit batu ginjal.
Seema Khanna, seorang ahli gizi yang berbasis di New Delhi, India mengatakan, kandungan oksalat ini bisa berisiko membentuk batu ginjal.
Selain oksalat, kandungan potasium berlebihan di dalam tubuh juga dapat berpotensi mengganggu fungsi ginjal.
Sehingga pasien dengan gangguan ginjal tidak disarankan untuk mengonsumsi ubi jalar terlalu banyak.
Ubi jalar juga mengandung manitol, sejenis karbohidrat yang disebut gula alkohol atau poliol.
Meski pada dasarnya manitol bisa bermanfaat dalam menambah energi, tapi kelebihan mengonsumsinya bisa membuat seseorang menderita masalah pencernaan, seperti diare, sakit perut hingga perut kembung.
Baca juga: 3 Cara Memasak Ubi Jalar agar Nutrisinya Tetap Utuh