Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sifat Ambisius pada Remaja Itu Baik, Pahami 4 Cara Mengasahnya

Kompas.com - 08/02/2023, 08:51 WIB
Dinno Baskoro,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sifat ambisius pada anak remaja tidak selamanya berdampak negatif.

Sebagai orangtua, bukankah kita akan senang ketika melihat anak bersemangat dalam mencapai tujuannya?

Misalnya saja ketika melihat anak begitu bersemangat melakukan hobi yang dia sukai, mendapatkan nilai bagus di sekolah, atau mengejar prestasi yang lain.

Ya, ambisius pada anak merupakan suatu sifat positif yang menandakan bahwa dia punya kegigihan dan rasa percaya diri yang tinggi.

Orangtua hanya perlu memberikan bimbingan dan mengasah potensi yang dimiliki, agar sifat ambisius itu berdampak positif bagi kehidupannya kelak.

Baca juga: Anak Remaja Dijauhi Teman, Apa yang Perlu Dilakukan Orangtua? 

Cara mengasah potensi remaja yang ambisius

Ilustrasi remaja laki-laki.Freepik/ cookie_studio Ilustrasi remaja laki-laki.

Sifat ambisius pada anak remaja dapat menjadi pertanda bahwa dia memiliki semangat dalam mencapai berbagai tujuan dan keinginannya.

Melansir Psychology Today, berikut empat hal yang bisa dilakukan orangtua untuk membimbing potensi remaja agar lebih ambisius dalam menggapai cita-citanya.

1. Berikan validasi dalam berkomunikasi

Bentuk komunikasi yang tepat pada anak untuk membangun rasa percaya dirinya adalah dengan memberikan validasi ketika berkomunikasi.

Biasakan bahwa orangtua menghargai pendapat anak dalam hal apapun. Misalnya saja anak bercerita bahwa dia sangat menyukai mata pelajaran atau hobi tertentu.

Dengarkan segala keinginannya, beri nasihat positif dan arahkan anak agar mempertahankan tujuannya itu untuk terus dikejar.

Memulai hari-hari dengan validasi dalam berkomunikasi juga dapat memupuk tingkat kepercayaan dirinya secara tidak sadar.

Ini juga termasuk salah satu bentuk dukungan emosi dari orangtua ke anak.

2. Menghargai segala keputusannya

Anak remaja cenderung kesulitan dalam menentukan pilihan, maka hal ini bisa dijadikan cerminan bahwa sebagai orangtua kita perlu menghargai segala keputusannya.

Misalnya saja anak sudah memutuskan untuk masuk ke jurusan kuliah tertentu.

Tapi di sepertiga perjalanan, dia merasa tidak cocok dan ingin pindah jurusan.

Dukung semua keputusan barunya itu dengan arahan serta dukungan positif agar anak dapat mencapai tujuan atau hal-hal yang ingin dia tekuni.

Baca juga: Anak Remaja Kesal pada Ayahnya? Coba Praktikkan Langkah Ini 

Anak yang beranjak dewasa kerap memiliki perasaan negatif pada orangtuanya termasuk marah, kesal dan mengacuhkanPexels/ Karolina Grabowska Anak yang beranjak dewasa kerap memiliki perasaan negatif pada orangtuanya termasuk marah, kesal dan mengacuhkan

3. Memuji kegigihannya

Hindari mematahkan semangatnya dalam menggapai sesuatu dengan segala macam kritik, meski kita melihat bahwa anak sedang mengalami kesulitan dari apa yang dia kejar.

Sebaliknya, memuji kegigihan anak dalam hal apapun bisa berdampak positif untuk semangat dan tujuannya jangka panjang.

Dengan memuji kegigihannya pula, secara tidak langsung hal itu dapat mengembangkan semangatnya dari waktu ke waktu.

Misalnya saja ketika anak sedang merasa kewalahan, coba ingatkan dia lagi dengan mengidentifikasi perjuangan di masa lalu saat dia menekuni hal baru.

Bantu mereka bahwa kita sebagai orangtua mendukung apapun yang dia lakukan.

Hal ini juga bisa membuatnya merasa berdaya dan semangat untuk menjalani kehidupan yang lebih baik.

4. Mendorong kemandiriannya

Anak remaja sebetulnya perlu dilatih tentang kemandirian. Orangtua hanya perlu memantau keinginan dan kegigihan anak dari jauh.

Jangan terlalu dimanja dengan segala macam bantuan yang bisa kita berikan.

Biarkan dirinya berusaha atas hasil keringatnya sendiri, yang terpenting adalah mempertahankan hubungan yang positif dan suportif.

Misalnya saja ketika anak merasa kesulitan akan menjalani sesuatu. Alih-alih langsung menawarkan solusi, lebih baik biarkan dia memecahkan masalahnya sendiri.

Tunjukkan pula bahwa kita percaya anak bisa mengambil keputusan untuk dirinya sendiri.

Baca juga: 5 Pola Asuh Orangtua yang Bikin Mental Anak Jadi Strawberry Generation

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com