Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 5 Maret 2023, 07:57 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Stres dapat menyebabkan berat badan naik, bahkan berdampak secara signifikan terhadap kemampuan tubuh menjaga berat badan ideal.

Bisa jadi, itu dikarenakan oleh kombinasi gaya hidup yang tidak sehat dan peran hormon stres bernama kortisol.

Hubungan antara stres dan peningkatan berat badan disampaikan lebih jauh oleh psikolog Leslie Heinberg, PhD.

Baca juga: Kesehatan Holistik untuk Redakan Stres dan Hidup Berkualitas, Mau Coba?

Kortisol dan penambahan berat badan

Untuk memahami hubungan antara stres dan peningkatan berat badan, kita perlu mengetahui lebih dulu apa itu kortisol dan peranannya terhadap tubuh.

Kortisol dilepaskan oleh tubuh saat kita mengalami stres fisik atau psikologis.

Kortisol adalah hormon melawan atau lari (fight or flight) yang memperlambat proses fisiologis yang tidak krusial untuk bertahan hidup dalam situasi darurat (seperti metabolisme), dan mempercepat proses yang dibutuhkan untuk bertahan hidup.

Artinya, saat kadar kortisol meningkat, itu memicu rangkaian reaksi seperti peningkatan tekanan darah dan produksi insulin, sembari menekan sistem kekebalan tubuh.

Saat kadar insulin meningkat, kadar gula darah menurun, dan tubuh merasa ingin makan makanan berlemak dan manis. Seiring waktu, kadar kortisol yang tinggi dapat merusak tubuh.

Studi pada 2017 menunjukkan, hormon stres kortisol terkait dengan kelebihan berat badan dan lemak visceral di bagian perut.

Juga, ditemukan hubungan yang kuat antara stres jangka panjang dan peningkatan berat badan yang tidak sehat.

Studi lain di tahun 2015 menemukan bahwa metabolisme kita melambat saat stres.

Sedangkan, studi pada 2007 menyimpulkan, kadar kortisol yang tinggi dapat meningkatkan perasaan kenyang saat makan makanan berlemak dan manis.

Baca juga: 9 Pantangan Penderita Asam Lambung, Merokok hingga Tidak Boleh Stres

Efek jangka panjang peningkatan berat badan

Selama masa-masa sulit, penambahan berat badan bisa terjadi secara alami. Stres dan peningkatan berat badan yang berkepanjangan tidaklah baik untuk kesehatan.

Kelebihan berat badan atau obesitas jangka panjang dapat berdampak negatif pada kesehatan, seperti:

  • Meningkatkan tekanan darah dan kolesterol sehingga lebih rentan terhadap penyakit kardiovaskular dan stroke
  • Gangguan metabolisme seperti diabetes tipe 2
  • Meningkatkan risiko kanker
  • Memberikan tekanan tambahan pada sendi, meningkatkan rasa sakit dan membatasi mobilitas
  • Gangguan kesuburan
  • Mengurangi fungsi paru-paru dan memperburuk gangguan pernapasan seperti obstructive sleep apnea
  • Mengganggu kesehatan mental

Efek jangka panjang stres

Menurut Heinberg, kebiasaan baik seperti tidur cukup, berolahraga, dan makan makanan sehat sulit dipertahankan saat kita merasa stres secara emosional.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau