Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karl Lagerfeld, Desainer Kontroversial yang Jadi Tema Met Gala 2023

Kompas.com - 28/04/2023, 09:11 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Sumber USA Today

KOMPAS.com - Acara Met Gala 2023 akan menjadi penghormatan pada mendiang desainer Karl Lagerfeld.

Para superstar yang hadir ke Metropolitan Museum of Art’s Costume Institute diminta untuk mengenakan busana yang terinspirasi dirinya.

Tak hanya penampilannya namun juga karyanya selama puluhan tahun sebagai direktur kreatif di banyak rumah mode, termasuk Chanel, Fendi, dan Chloé.

Baca juga: 5 Fakta Unik Karl Lagerfeld, Pernah Gemuk hingga Benci Selfie...

Karl Lagerfeld dikenal dengan gaya khasnya berupa rambut putih, kacamata hitam dan kerah kemeja gaya abad ke-19.

Namun ia juga dikenang karena berbagai polemiknya seperti komentar negatif tentang migran, penyintas kekerasan seksual, dan gerakan #MeToo.

Profil Karl Lagerfeld

Karl Otto Lagerfeldtin lahir di Hamburg, Jerman pada 10 September 1933.

Memiliki ketertarikan dini pada fesyen, ia pindah ke Paris saat usianya 14 tahun lalu sengaja mengubah sedikit namanya agar terdengar lebih komersial.

Di negara mode itu, ia bekerja sebagai asisten junior dan kemudian magang untuk desainer Pierre Balmain.

Baca juga: Mengenang Karya Ikonik Sang Legenda, Karl Lagerfeld

Kolaborasi Balmain dengan Jean Patou memberinya kesempatan untuk mulai merancang koleksi untuk merek-merek mewah termasuk Chloé, Fendi, dan Valentino.

Fashion show Chanel Cruise Collection (2022/23) di Monte Carlo, Monako, 5 Mei 2022REX/Shutterstock Fashion show Chanel Cruise Collection (2022/23) di Monte Carlo, Monako, 5 Mei 2022

Namun gaya desainnya yang bergaya zeitgeisty baru benar-benar mencuri perhatian di era 80-an ketika dipercaya merevitalisasi rumah mode Prancis Chanel.

Kreativitasnya tak hanya dalam dunia desain namun juga fotografi dan ilustrasi, dibuktikan dengan sejumlah karyanya di Majalah Vogue dan berbagai iklan Chanel.

Baca juga: Karl Lagerfeld Rancang Hotel Paling Bergengsi di Paris

Popularitasnya menjadikannya sosok favorit pada selebritas seperti Lady Gaga, Kristen Stewart, dan Beyoncé.

Para supermodel juga dikenal sangat mengidolakannya termasuk Kendall Jenner dan Naomi Campbell.

Kesuksesannya itu juga membuatnya mampu merilis jenama sendiri di tahun 1984 sesuai dengan namanya, Karl Lagerfeld.

Koleksi pribadinya itu disebut menggabungkan esensi klasik Paris dengan gaya rock-chic dan siluet yang disesuaikan.

Baca juga: Karl Lagerfeld Akui Popularitas Kendall Jenner di Dunia Mode

Produknya berupa item siap pakai untuk pria, wanita, anak-anak hingga aksesoris seperti jam tangan, tas, kacamata, parfum dan perhiasan.

Label Karl Lagerfeld sempat membuka lebih dari 200 toko di seluruh dunia, termasuk di Paris, London, dan New York.

Sayangnya, ia kemudian menjual bisnis tersebut di tahun 2005 kepada desainer pria lainnya, Tommy Hilfiger.

Meninggal di tahun 2019

Karl LagerfeldChanel Karl Lagerfeld
Karl Lagerfeld memiliki perawakan yang gagah, sesuai dengan darahnya sebagai orang Jerman.

Namun di masa-masa terakhir hidupnya, kondisi fisiknya terlihat amat rapuh dan mengkhawatirkan.

Ia bahkan tak sanggup menghadiri acaranya sendiri, couture Chanel di Paris pada Januari 2019 karena kelelahan.

Baca juga: Karl Lagerfeld Dikremasi Tanpa Upacara Pemakaman atau Penaburan Abu

Karl Lagerfeld meninggal dunia pada 19 Februari 2019 dalam usia 85 tahun namun penyebab kematiannya tidak disampaikan ke publik.

Kematiannya menjadi kehilangan besar bagi dunia mode karena karyanya yang begitu dominan.

"Berkat kejeniusan kreatif, kemurahan hati, dan intuisinya yang luar biasa, Karl Lagerfeld mendahului zamannya," kata CEO Chanel Alain Wertheimer.

Ia meninggalkan sejumlah besar harta kekayaan, yang kebanyakan diwariskan kepada kucing kesayangannya, Choupette.

Baca juga: Choupette, Kucing Karl Lagerfeld yang Jadi Bintang Instagram

Kontroversi Karl Lagerfeld

Karl LagerfeldGETTYIMAGES via CNN Karl Lagerfeld
Karl Lagerfeld tak hanya dikenang akan karyanya namun juga berbagai kontroversi akibat ucapan maupun perilakunya.

Ia pernah menyebut Heidi Klum sebagai sosok yang 'tidak penting' untuk mode karena sosoknya terlalu glamor sehingga tak cocok sebagai model.

Pada tahun 2012, ia berkomentar jika Adele 'agak terlalu gemuk' dan wajah Pippa Middleton tidak menarik.

Karl Lagerfeld juga terang-terangan mengkritik gerakan #MeToo dan pengaruhnya terhadap industri mode dan model saat wawancara tahun 2018.

Baca juga: Mengapa Warna Hitam Dipilih untuk Gerakan #MeToo di Golden Globe

"Yang paling mengejutkan saya dari semua ini adalah para bintang muda yang membutuhkan waktu 20 tahun untuk mengingat apa yang terjadi," katanya.

"Saya membaca di suatu tempat bahwa sekarang Anda harus bertanya kepada seorang model apakah dia merasa nyaman dengan berpose. Itu terlalu berlebihan, mulai sekarang, sebagai desainer, Anda tidak dapat melakukan apa pun."

Ia dinilai sebagai sosok yang toxic, problematik dan melanggengkan tradisi lama yang tidak sehat di dunia fashion.

Baca juga: Karl Lagerfeld Jadi Tema Met Gala 2023, Ini Detailnya...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com