Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rahasia Tubuh Fit dan Produktif Yoris Sebastian di Era Pasca-pandemi

Kompas.com - 16/05/2023, 12:39 WIB
Wisnubrata

Editor

KOMPAS.com – Saat ini masyarakat Indonesia mulai memasuki era pasca-pandemi. Kehidupan kembali disibukkan dengan mobilitas yang tinggi, termasuk tuntutan untuk tetap produktif sehingga tubuh perlu berada dalam kondisi fit.

Namun demikian, perubahan cuaca yang tidak menentu dapat mempengaruhi kondisi tubuh menjadi rentan terhadap penyakit. Untuk itu, diperlukan kemampuan untuk dapat beradaptasi ke rutinitas seperti sediakala agar tubuh dapat tetap fit.

Berbagai rutinitas kesibukan memasuki fase “normal” tjuga dirasakan oleh pegiat industri kreatif Yoris Sebastian. Selain berperan sebagai seorang pegiat, saat ini Yoris juga menjadi trainer di beberapa perusahaan.

Ragam kesibukannya membuat Yoris perlu untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap fit, dan mengelola waktu secara efisien dan efektif sehingga produktivitasnya tetap konsisten.

Yoris menuturkan dampak pandemi Covid-19 yang berlangsung selama beberapa waktu bagi masyarakat.

“Salah satu yang sangat saya rasakan sendiri ialah sewaktu pandemi kita harus memaksakan diri untuk melakukan segala sesuatunya dari rumah. Sekarang kita harus kembali beradaptasi dengan rutinitas sebelumnya," ujarnya.

Menurutnya jadwal temu offline yang padat dan kondisi lalu lintas di ibukota yang kembali penuh, sangat berpengaruh pada jam kerja yang menjadi panjang. Belum lagi kondisi cuaca yang semakin tidak menentu, seperti cuaca yang sangat panas dan tiba-tiba hujan deras.

Faktor-faktor eksternal ini membuat ketahanan fisik terus diuji. Untuk itu, dibutuhkan perlindungan yang tepercaya agar tubuh tetap fit dan produktif.

Berikut ini beberapa tips Yoris yang dapat diterapkan untuk menjaga tubuh tetap fit dan produktif, antara lain:

1. Buat daftar prioritas pekerjaan setiap harinya

Menyeimbangkan waktu antara pekerjaan dan waktu untuk diri sendiri merupakan salah satu kunci penting menjaga tubuh tetap fit. Salah satu cara agar dapat memiliki waktu yang seimbang, ialah dengan membuat daftar prioritas pekerjaan.

"Sangat penting bagi saya membuat daftar prioritas berdasarkan tingkat urgensi dan waktu untuk mengerjakannya. Cara ini sangat membantu saya agar waktu bisa dimanfaatkan secara lebih efisien dan produktif," jelas Yoris.

2. Pertahankan ritme dan rutinitas yang teratur

Konsistensi adalah kunci dalam menjaga produktivitas kerja. Selain dalam memprioritaskan pekerjaan, kebiasaan positif lainnya juga penting untuk dijaga ritmenya.

"Sejak pandemi, saya merasa betapa pentingnya menjaga tubuh agar selalu fit dan sehat. Biasaya saya rutin berolahraga menggunakan treadmill dan sepeda statis di rumah. Sejak PPKM dicabut, saya mulai berenang kembali. Saya juga memastikan cukup waktu tidur, dan terpenting lagi menjalani pola makan dengan gizi seimbang," ungkap Yoris.

Berdasarkan riset terbaru dari British Journal Health of Psychology, dibutuhkan waktu sekitar dua bulan atau sekitar 59 hingga 70 hari, untuk membentuk kebiasaan baru menjadi rutinitas yang otomatis.

Oleh karena itu, pastikan untuk mempertahankan ritme dan rutinitas baik seperti berolahraga dan konsumsi makanan bergizi agar tubuh bisa tetap fit dan produktivitas harian dapat tetap terjaga.

Ilustrasi minum susu bear brand Ilustrasi minum susu bear brand

3. Tetap fit dengan asupan yang murni dan tepercaya

Jangan lupakan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi produktivitas, seperti perubahan cuaca yang tidak menentu, polusi udara, atau stres dalam pekerjaan yang membuat tubuh jadi rentan terkena penyakit serta tidak fit.

Untuk menjaga produktivitas, tubuh perlu dipersiapkan dan dilindungi dengan asupan kemurnian yang tepercaya, tanpa adanya tambahan zat yang tidak diperlukan tubuh.

“Dalam menentukan suatu pilihan tentunya tidak mudah, misalnya dalam memilih asupan untuk menjaga tubuh senantiasa fit. Maka dari itu, saya selalu memercayakan diri dengan kemurnian yang sudah tepercaya,” jelas Yoris.

4. Menjaga hubungan baik dengan orang di sekitar

“Sebagai pegiat industri kreatif, tentunya saya butuh banyak inspirasi. Lewat sosialisasi dan ngobrol bersama teman-teman bisa memunculkan ide-ide baru, terlebih dalam penyusunan buku yang akan saya luncurkan nantinya. Bagi saya, setiap karya yang dihasilkan harus bisa memberikan impact kepada masyarakat,” ungkap Yoris.

5. Luangkan waktu untuk istirahat atau me-time

“Di tengah padatnya pekerjaan dan jadwal meeting berturut-turut, biasakan untuk memberi jeda pada tubuh. Melalui hal sederhana seperti mengistirahatkan mata sejenak dari layar laptop, berlatih olah napas agar tubuh dan otak bisa segar kembali, atau melihat hijaunya dedaunan, serta banyak lagi," ujar Yoris.

Waktu untuk diri sendiri atau me-time merupakan salah satu saran yang bisa dilakukan untuk menjaga produktivitas. Mulailah dengan melakukan hal-hal seru yang disukai, seperti membaca buku, menonton film, mendengarkan podcast.

“Dengan menjaga tubuh dan pikiran tetap segar dan sehat, termasuk asupan, yang tepercaya mendorong produktivitas untuk terus berkarya di era pasca-pandemi yang penuh tantangan,” ujar Yoris.

ilustrasi susu bear brand ilustrasi susu bear brand

Sependapat dengan hal tersebut, Bear Brand menghadirkan Sang Naga Putih, simbol kemurnian dan kekuatan Bear Brand yang dapat dipercaya untuk menjaga dan melindungi.

“Kehadiran Bear Brand sebagai susu steril yang merupakan warisan Nusantara terbuat dari 100 persen susu sapi murni yang dihasilkan oleh para peternak sapi perah di Jawa Timur merupakan komitmen kami untuk menginspirasi masyarakat Indonesia untuk tetap fit dan produktif,” ujar Business Executive Officer Adult Dairy PT Nestlé Indonesia Welih Sutidjan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com