KOMPAS.com - Komunikasi adalah kunci keharmonisan hubungan.
"Ini adalah fondasi yang membangun hubungan yang sehat,” kata pakar hubungan dan asisten profesor psikologi konseling Universitas Columbia, Laurel Steinberg.
Sayangnya, banyak pasangan sulit mengungkapkan unek-unek yang terpendam di hatinya karena tidak tahu harus mulai dari mana.
Baca juga: Komunikasi Buruk Rusak Hubungan, Begini Tips Mencegahnya
Akibatnya, keluhan tersebut tidak tersampaikan dan malah memicu masalah lainnya.
Cara terbaik menyampaikan unek-unek pada pasangan adalah dengan mengkomunikasikannya.
"Anda bisa menjadi ahli dalam hal itu dengan benar-benar melakukannya," ungkap Laurel.
Di sisi lain, kita juga perlu membiasakan diri untuk mendengarkan pendapat dan keluhan pasangan.
“Anda hanya perlu ada dan mendengarkan, merenungkan kembali apa yang Anda dengar, dan beri tahu mereka bahwa mengalami emosi ini atau emosi itu adalah pengalaman yang normal,” kata Sarah O'Brien, Direktur Klinis Konseling Thrive & Shine di Virginia.
Baca juga: 4 Masalah Hubungan yang Harus Anda Rahasiakan
Untuk menciptakan pola komunikasi sehat dalam hubungan, berikut sejumlah tips yang bisa diterapkan.
Pastikan untuk selalu melakukan validasi perasaan kita maupun pasangan.
Saat pasangan mengungkapkan perasaannya, cobalah untuk menghindari kalimat apa pun yang mengesankan keraguan kita.
Hal ini menandakan kita meremehkan pengalaman pasangan sekaligus mengabaikan poin utamanya.
Baca juga: Mengenal Fear of Abandonment, Perasaan Takut Ditinggalkan
“Anda tidak perlu memahami, mengalaminya sendiri, atau setuju untuk memvalidasi pengalaman emosional seseorang,” kata O'Brien.
Cara ini juga baik untuk menjaga percakapan tetap sopan tanpa menyakiti satu sama lain.
Becca Smith, konselor hubungan di Texas mengatakan agenda ngobrolini bisa dilakukan setiap hari atau setiap minggu, asalkan teratur.
“Melakukan percakapan ini dapat membantu menjaga jalur komunikasi tetap terbuka dan menumbuhkan kepercayaan di antara pasangan,” terangnya.
Baca juga: Sering Mati Kutu Saat Ngobrol? Ini Dia Kuncinya!
“Memendam semua masalah pada akhirnya dapat menyebabkan masalah yang lebih besar, jadi penting untuk memiliki ruang yang konsisten untuk mengemukakan masalah atau kekhawatiran yang muncul."
Kita dan pasangan mungkin memiliki kemampuan yang sama buruknya dalam mengekspresikan emosi masing-masing.
Maka penting untuk bersikap penuh perhatian dengan benar-benar memperhatikan dan secara aktif terlibat dalam percakapan.
Baca juga: Kenali Bedanya Mendengar dan Mendengarkan
“Bergiliran berbicara, dan jangan takut untuk bertanya dan benar-benar mendalami topik yang sedang dibahas," urai Smith.
"Ini akan membantu kedua belah pihak merasa didengarkan dan dipahami, dan dapat memperkuat komunikasi dalam hubungan.”
Kita kerap kali merasa mengenal pasangan sehingga asal menebak perasaannya.
Padahal ini praktik yang menyesatkan karena dapat memicu salah paham.
Smith berpendapat, lebih baik bertanya langsung tentang apa yang dirasakan pasangan.
"Ini akan membantu Anda mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang apa yang sebenarnya terjadi dan bekerja sama menuju solusi yang bekerja untuk kedua orang," katanya.
Baca juga: Mengapa Perasaan Sakit Hati akibat Diselingkuhi Sulit Hilang?
Baca juga: Surat Emosional dari Istri dan Anak pada Hari Ulang Tahun Kobe Bryant
Itu bukan bentuk komunikasi emosional yang ideal tetapi bisa menjadi penyelamat ketika berbicara terasa sulit.
“Untuk berbagi hal-hal yang tidak nyaman atau terasa rentan bagi kita, sebaiknya ada media lain dan ruang antara Anda dan pasangan untuk mengekspresikan diri sepenuhnya tanpa mengganggu,” kata O’Brien.
“Pasangan dapat menanggapi secara tertulis, yang memberi mereka keuntungan yang sama."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.