Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/08/2023, 09:00 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sumber Forbes

KOMPAS.com - Kutu busuk di kasur hotel dengan gigitan merah gatal yang ditimbulkannya jelas bukan oleh-oleh yang ingin kita ingin bawa pulang dari perjalanan dinas apalagi liburan.

Namun, sayangnya, makhluk cepat berkembang biak ini dapat tumbuh dengan mudah di kasur, tak hanya kelas losmen, tapi juga hotel-hotel berbintang.

Malangnya pula, jika kita menginap di kamar yang terdapat kutu busuk, maka bisa jadi kutu busuk itu pun akan ikut pulang bersama kita dengan mendekam di sela koper -misalnya.

Pada gilirannya, makhluk itu akan berkembang biak pula di rumah kita, dan menjadi masalah yang mengganggu.  

"Kutu busuk adalah serangga yang suka menumpang dan bukan mencari makan, yang berarti mereka terbawa ke mana-mana di pakaian dan barang-barang orang."

Demikian penjelasan Christian Tweed, manajer di Killingsworth Environmental, sebuah layanan pengendalian hama yang berbasis di North Carolina, Amerika Serikat.

Baca juga: Tips Mengusir Kutu Busuk dari Rumah, Menurut Pakar

"Seseorang dengan kutu busuk aktif di rumahnya dapat dengan mudah membawa kutu busuk ke hotel, tetapi kutu busuk juga dapat terbawa saat bepergian - di pesawat terbang, taksi, dan layanan berbagi tumpangan - dan dibawa ke kamar hotel."

Sebagai gambaran, Orkin, sebuah perusahaan pengendalian hama, mempublikasikan temuan pada tahun 2017.

Disebutkan, hotel di AS, rata-rata, menghabiskan 6.383 dollar AS atau sekitar Rp 98 juta per insiden kutu busuk.

Lalu, pada saat analisis mereka, delapan dari 10 hotel menangani masalah kutu busuk dalam jangka waktu satu tahun.

Lantas, adakah cara bagi kita untuk mengetahui apakah di kamar hotel yang kita tempati terdapat kutu busuk?

Berikut ini adalah saran dari para ahli manajemen hama, untuk memeriksa kamar saat  pertama kali check-in.

Jauhkan kutu busuk dari koper

Kutu busuk adalah serangga yang sangat mudah bergerak, tetapi mereka tidak beradaptasi dengan baik untuk memanjat permukaan yang halus. 

Demikian penjelasan Robert Puckett, Ph.D., seorang profesor dan ahli entomologi penyuluhan di Texas A&M AgriLife.

Baca juga: Perhatikan, Aroma Ini Tandakan Kutu Busuk Bersarang di Kamar Tidur

Jadi, saat memasuki kamar hotel, hal pertama yang harus kita lakukan adalah meletakkan barang-barang di dalam bak mandi, area yang sulit diakses oleh serangga. 

Setelah memeriksa kamar secara menyeluruh, sambung Puckett, barulah kita dapat memindahkan barang-barang tadi, yang biasanya memiliki kaki-kaki baja tahan karat yang juga sulit dipanjat oleh serangga ini.

Bagaimana cara memeriksa kutu busuk di kamar hotel?

Ilustrasi tungau atau kutu busuk di kasur.SHUTTERSTOCK/GEORGY DZYURA Ilustrasi tungau atau kutu busuk di kasur.

Mulailah pemeriksaan dengan memusatkan perhatian pada kepala tempat tidur, mencari kutu busuk, kerangka luarnya, dan noda hitam yang ditinggalkan di tepi atau di celah-celah kepala tempat tidur.

Kutu busuk dewasa berukuran sebesar biji apel dan berwarna coklat kemerahan, serta memiliki tubuh yang pipih dan berbentuk lonjong.

Selanjutnya, periksa seprai, selimut, sarung bantal, kasur, dan pegas kasur untuk mencari noda kotoran kutu busuk, yang pada dasarnya merupakan darah yang telah kering, dan dicerna. Warnanya bisa merah, coklat, atau hitam.

Kutu busuk juga dapat ditemukan di furnitur berlapis kain lainnya di dalam kamar dan alas tiang.

Baca juga: 5 Tanda Kutu Busuk Bersarang di Rumah

Namun, kutu busuk umumnya keluar pada malam hari, dan biasanya bersembunyi di siang hari, sehingga sulit untuk dikenali kecuali kita melihat ke tempat mahkluk itu menggali.

Jika menemukan kutu busuk, atau tanda-tanda adanya kutu busuk, kita harus melaporkannya kepada tim manajemen hotel.

"Jika sudah mendapatkan kamar lain di hotel, pastikan kamar tersebut tidak bersebelahan dengan dinding, lantai, atau langit-langit dengan kamar yang penuh kutu," kata Puckett.

Jangan biarkan cucian teronggok setelah sampai di rumah

Jika terkena kutu busuk, kita tidak ingin membiarkan hama itu memiliki kesempatan untuk menginvasi rumah kita. Caranya, jangan membiarkan koper atau pakaian kotor berada di luar.

Saat pulang, tinggalkan koper di luar jika memungkinkan, dan masukkan semua pakaian langsung ke binatu.

Demikian saran Garrett Thrasher, wakil presiden di Thrasher Termite Pest Control of So Cal, Inc.

"Bukan air yang membunuh kutu busuk dan telur kutu busuk, melainkan mengeringkan pakaian dengan pengaturan tertinggi selama 30 menit," kata dia.

Baca juga: 5 Cara Mencegah Kutu Busuk Masuk Rumah

Bagaimana cara mengenali gigitan kutu busuk?

Gigitan kutu busuk adalah pemakan darah dan meninggalkan bekas gigitan yang merah dan meradang. Begitu kata Dr. Laura Purdy, M.D., seorang dokter keluarga bersertifikat.

"Gigitannya sering kali berada dalam kelompok kecil di kulit, dan bahkan dapat terlihat seperti jerawat merah, luka, gigitan kutu atau gatal-gatal," kata Purdy.

Kutu busuk cenderung paling aktif di malam hari, dan menyerang ketika kita sedang tidur, karena mereka tertarik pada panas tubuh kita.

Sebagian besar gigitan akan sembuh dengan sendirinya, tetapi kita dapat berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan bahwa luka tersebut adalah gigitan kutu busuk.

Kita dapat menggunakan obat pereda nyeri yang dijual bebas untuk membantu meringankan pembengkakan dan rasa sakit.

Baca juga: Ketahui, Warna Seprai yang Undang bagi Kutu Busuk

Krim steroid juga dapat membantu mengurangi peradangan dan rasa gatal. Benadryl juga dapat membantu meredakan rasa gatal.

"Kompres dingin seperti kain dingin atau kompres es juga dapat meredakan rasa gatal, atau Anda dapat membuat pasta tipis soda kue dan air," saran Purdy.

"Tapi, segatal apa pun itu, hindari menggaruk gigitan," sambung dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com