Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini yang Terjadi pada Tubuh Jika Minum Soda Diet Setiap Hari

Kompas.com, 13 September 2023, 20:34 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Sumber Eat This

KOMPAS.com - Soda diet sering dianggap lebih menyehatkan dibandingkan minuman soda biasa yang tinggi kalori.

Sebotol soda biasanya mengandung 50-60 gram gula tambahan yang bisa memicu risiko kenaikan berat badan, penyakit jantung, diabetes,dll.

Sementara itu, soda diet memang tidak mengandung kalori atau gula tambahan tapi bukan jaminan jauh lebih sehat.

Baca juga: Benarkah Soda Diet Lebih Sehat?

Riset membuktikan minuman ini juga berisiko menaikkan berat badan dan memicu kanker.

Apalagi jika diminum setiap hari, yang membuat efek sampingnya semakin meningkat.

Dikutip dari Eat This, berikut adalah berbagai hal yang terjadi pada tubuh saat kita minum soda diet setiap hari.

Berisiko mengonsumsi pemanis yang "mungkin bersifat karsinogenik"

Berbagai merek soda diet mengandung aspartam, pemanis buatan yang disebut WHO bersifat karsinogenik.

Artinya, kandungan tersebut berisiko memicu kanker dalam level tertentu.

Baca juga: WHO: Pemanis Aspartam dalam Soda Mungkin Sumber Karsinogenik Pemicu Kanker

Memicu penurunan berat badan

Konsumsi soda diet dikaitkan dengan penurunan berat badan, indeks massa tubuh, dan persentase lemak tubuh, terutama di kalangan penderita obesitas.

"Penelitian jangka pendek menunjukkan bahwa pemanis nol dan rendah kalori bermanfaat untuk menurunkan berat badan, tetapi efek jangka panjangnya adalah masih belum meyakinkan," terang pakar nutrisi Toby Amidor, MS, RD, CDN, FAND.

Berat badan bertambah

Di sisi lain, kebiasaan minum soda diet setiap hari juga berkaitan dengan penambahan berat badan.

Data menunjukkan, pemanis non-nutrisi dapat merangsang nafsu makan dalam jangka panjang.

“Pemanis buatan dicerna secara berbeda dari gula alami,” jelas Justine Rosado, RDN, ahli gizi diet terdaftar di Queens.

Baca juga: Studi Temukan Soda Diet Justru Merangsang Nafsu Makan, Kok Bisa?

“Apa yang menentukan nasib metabolisme mereka adalah komposisi kompleksnya, dan beberapa di antaranya benar-benar melewati fase penyerapan dan pencernaan yang biasa dialami makanan berkalori.”

Indera perasa menyadari jika rasanya tidak enak

ilustrasi minuman bersoda.SHUTTERSTOCK/Nuttadol Kanperm ilustrasi minuman bersoda.
Penggemar minuman bersoda biasanya bisa mengenali perbdaan rasa yang jelas antara soda biasa dan soda diet.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau