FWB merupakan hubungan tanpa komitmen. Tentu hal ini berbeda dengan one night stand yang cuma dilakukan semalam, habis itu menghilang atau melupakannya.
FWB bisa berjalan seiring waktu atas dasar sama-sama setuju dan menerima konsekuensinya meski tidak dilandasi emosional.
Tetapi karena satu dan lain hal, mungkin kedekatan yang berlebihan bisa membuat hubungan FWB bisa berubah menjadi sesuatu yang lebih seiring berjalannya waktu.
Kemungkinan besar akan ada perasaan yang ikut campur dan menodai tujuan sejak awal.
Hal-hal seperti ini pula yang membuat hubungan FWB menjadi kacau secara otomatis.
Melansir laman Medium, hubungan FWB bisa menjadi cara yang bagus untuk menikmati persahabatan dan keintiman tanpa komitmen.
Meski sepintas terlihat menyenangkan, tetapi ada beberapa risiko jika menjalin hubungan FWB.
Misalnya yang sering terjadi munculnya perasaan pada teman FWB, sementara yang lain tetap memilih tanpa komitmen.
Hal ini jelas bisa menyebabkan patah hati dan perasaan pengkhianatan dan bisa berdampak buruk bagi kesehatan mental.
Risiko lainnya adalah kedua belah pihak mungkin tidak mempunyai pemikiran yang sama terkait tujuan dari hubungan yang dijalani.
Sebagai gambaran, jika satu orang berharap lebih dan lainnya merasa hanya ingin bersenang-senang, maka ketidaksesuaian dalam ekspektasi ini bisa memicu kekecewaan dan berujung konflik.
Lalu yang terakhir, hubungan FWB bisa berakhir kapan saja tanpa harus ada ucapan perpisahan dan lain sebagainya.
Hal ini dapat membuat seseorang merasa kesal dan merasa ditolak.
Belum lagi soal risiko infeksi menular seksual yang mungkin dapat terjadi jika si dia sering bergonta-ganti pasangan seksual.
Secara keseluruhan, hubungan FWB mungkin bisa bermanfaat bagi sebagian orang, tapi jangan lupa akan risikonya.
Meski pun FWB semakin lumrah di kalangan masyarakat urban, tapi pada dasarnya hubungan semacam itu menjadi satu hal yang melanggar norma hingga budaya ketimuran yang berlaku.
Baca juga: 3 Dampak Buruk Hubungan FWB di Mata Seksolog
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.