Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 28 September 2023, 08:39 WIB
Putri Aulia,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber WebMD

KOMPAS.com - Tindik telinga merupakan salah satu tren fashion yang populer di kalangan anak muda. Banyak orang memutuskan untuk tindik telinga mereka sebagai bentuk ekspresi diri atau gaya pribadi.

Meskipun tindik telinga adalah prosedur yang umum dan relatif aman, ada beberapa hal yang perlu kamu ketahui sebelum memutuskan untuk melakukan tindik telinga.

Cara kerja tindik telinga sangat bergantung pada area dan jenis tindik yang kita pilih. Seorang profesional tindik akan mengikuti langkah-langkah berikut:

  • Pembersihan telinga: Telinga akan dibersihkan dengan cairan antiseptik untuk menghindari infeksi.
  • Penandaan: Profesional akan menandai tempat yang tepat di mana tindik akan dilakukan. Ini memastikan bahwa tindik akan dilakukan dengan akurat.
  • Pembuatan lubang: Setelah penandaan, lubang akan dibuat menggunakan jarum atau pistol tindik, tergantung pada pilihan kita. Jarum tindik sering digunakan untuk tindik telinga cartilage (tulang rawan), sementara pistol tindik biasanya digunakan untuk tindik telinga lobus.
  • Pemasangan anting-anting: Setelah lubang selesai dibuat, anting-anting yang kita pilih akan ditempatkan dalam lubang tersebut.

Baca juga: Tindik Asimetris, Tren Anyar 2020, Mau Coba?

Lalu muncul pertanyaan, apakah tindik telinga akan terasa sakit?

Sensasi sakit saat tindik telinga adalah umum, meskipun biasanya tidak memerlukan anestesi. Pendarahan juga mungkin terjadi dalam jumlah kecil dan ini dianggap normal selama proses tindik telinga.

Namun, sebelum tindik telinga disarankan untuk menghindari minum aspirin atau obat lain yang mengandung aspirin. Aspirin dapat meningkatkan risiko perdarahan selama prosedur tindik.

Ada beberapa kondisi medis yang harus diperhatikan saat kita ingin melakukan tindik telinga. Ini termasuk kondisi seperti diabetes, hemofilia, gangguan autoimun, kondisi jantung, dan kondisi yang memperlambat atau menghambat penyembuhan.

Selain itu, saat kita memiliki masalah kulit di area yang ingin ditindik seperti ruam, benjolan, luka atau tahi lalat sebaiknya jangan melakukan tindik.

Jika kita memiliki salah satu kondisi ini, sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum melakukan tindik telinga.

Baca juga: Hal yang Perlu Diketahui Sebelum Melakukan Tindik

Perawatan tindik telinga

Setelah melakukan tindik telinga, perawatan yang tepat selama masa penyembuhan sangat penting. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat membantu kita merawat tindik telinga dengan baik:

  • Bersihkan dengan lembut

Bersihkan area sekitar tindik telinga dua kali sehari dengan menggunakan sabun ringan dan air hangat. Kita juga dapat menggunakan alkohol gosok jika direkomendasikan oleh ahli tindik.

Pastikan untuk membilas dengan baik dan mengeringkannya dengan lembut menggunakan handuk bersih atau tisu.

  • Penggunaan salep antibiotik

Oleskan salep antibiotik di sekitar area tindik untuk mencegah infeksi kulit. Ini adalah langkah yang penting untuk menjaga kebersihan dan mencegah komplikasi.

  • Hindari menyentuh tindik

Sebisa mungkin untuk tidak menyentuh tindik telinga dengan tangan yang tidak bersih. Hal ini karena kuman dari tangan dapat memicu infeksi. Jika kita perlu menyentuhnya, pastikan tangan sudah dibersihkan dengan baik.

  • Hindari lingkungan yang berisiko

Selama masa penyembuhan, hindari tempat-tempat di mana kuman dapat dengan mudah masuk, seperti kolam renang dan kolam air panas. Air yang tidak bersih dapat meningkatkan risiko infeksi.

  • Biarkan tindik mu tetap di tempatnya

Sangat penting untuk membiarkan anting-anting tindik kita tetap di tempatnya, bahkan saat tidur.

Disarankan hanya melepaskan anting tersebut jika kita mengalami tanda-tanda infeksi atau masalah lain, seperti kemerahan yang parah, bengkak, atau keluarnya nanah.

Waktu penyembuhan tindik

Mengenai waktu penyembuhan, sebenarnya tergantung pada lokasi tindik dan masing-masing orang. Berikut adalah perkiraan waktu penyembuhan untuk berbagai jenis tindik telinga:

  • Tindik daun telinga

Penyembuhan tindik pada daun telinga biasanya memerlukan waktu sekitar 6-8 minggu. Selama periode ini, penting untuk menjaga kebersihan dan merawat tindik dengan baik.

  • Tindik tulang rawan telinga:

Jika menindik tulang rawan di sisi telinga, waktu penyembuhan bisa lebih lama, yaitu sekitar 4 bulan hingga satu tahun.

Tulang rawan membutuhkan lebih banyak waktu untuk memulihkan diri dibandingkan dengan jaringan lunak di daun telinga lainnya.

Setelah melakukan tindik pada daun telinga, mungkin akan terjadi kemerahan atau pembengkakan pada daun telinga. Biasanya, gejala ini akan mereda dalam satu atau dua hari.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Infeksi Tindik Telinga, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Namun, jika gejala terus berlanjut, ada rasa gatal, atau ada keluarnya cairan, kita dapat mencoba langkah-langkah berikut tiga kali sehari:

  • Cuci tangan dengan sabun dan air.
  • Campurkan setengah sendok teh garam ke dalam segelas air hangat dan aduk rata.
  • Jangan melepas anting-anting. Rendam bola kapas dalam larutan garam tersebut, lalu letakkan di area yang terinfeksi.
  • Ketuk-ketuk lembut hingga kering menggunakan tisu atau bola kapas yang bersih.
  • Gunakan sedikit krim antibiotik yang dapat dibeli bebas di area tersebut.
  • Putar anting-anting beberapa kali.

Jika kondisi tidak membaik atau jika bagian lain dari telinga juga terinfeksi, segera konsultasikan dengan dokter.

Baca juga: Snug Piercings, Tren Tindik Telinga Tembus Tulang Rawan, Berani?

 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Wellness
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
Fashion
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau