Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hindari 3 Kalimat Ini agar Anak Punya Kecerdasan Emosional Tinggi

Kompas.com - 03/10/2023, 14:22 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Sumber CNBC

KOMPAS.com - Kecerdasan emosional penting sebagai bekal masa depan anak.

Dengan kemampuan tersebut, mereka mampu mengelola emosinya sendiri termasuk saat menghadapi berbagai tantangan kehidupan.

Meski demikian, belum semua orangtua memberikan perhatian penuh untuk membangun kecerdasan emosional buah hatinya.

Baca juga: 7 Kecerdasan Emosional yang Harus Diajarkan pada Anak Sejak Dini

"Untuk membesarkan anak-anak yang lebih cerdas secara emosional, orangtua perlu berbicara kepada mereka dengan cara yang cerdas secara emosional," ujar Dr. Julia DiGangi, PhD, seorang neuropsikolog lulusan Harvard.

Orangtua harus menerapkan gaya komunikasi yang mendorong koneksi dan kemandirian guna membangun hubungan yang sehat, kuat dan penuh empati.

Dalam praktiknya, ada tiga kalimat yang harus dijauhi orantua agar anaknya cerdas secara emosional.

"Mengapa kamu tidak bisa lebih baik lagi?"

Otak manusia cenderung ingin menjadi unggul kapan saja dan di mana saja.

Jika anak-anak mengalami kesulitan atau kegagalan, itu bukan karena mereka tidak ingin melakukannya melainkan karena memang tidak mampu.

Masalahnya bukan pada motivasi atau keinginan anak tapi karena adanya kesenjangan antara ekspektasi orangtua dan kemampuan mereka.

Baca juga: Hindari Memarahi Anak di Depan Orang Lain

"Respons yang cerdas secara emosional adalah rasa ingin tahu tentang di mana motivasi dan kemampuan anak Anda bersinggungan," ujar Dr. Julia.

Misalnya, saat anak terlalu sering main game sehingga jarang belajar.

Hindari bertanya, “Mengapa kamu tidak lebih termotivasi untuk membaca buku?”.

Sebaliknya, cobalah pertanyaan terbuka untuk memahami ketertarikan mereka pada hal yang mengalihkan itu.

"Mengapa kamu tidak mendengarkan ibu/ayah?"

Sering kali, masalah sebenarnya adalah orangtua tidak mendengarkan kebutuhan anaknya.

Baca juga: Anak Tidak Mendengarkan Orangtua, Coba Cara Ini

Ilustrasi orangtua dan anak.Freepik/ DCStudio Ilustrasi orangtua dan anak.

"Otak anak-anak terikat pada otonomi dan kebutuhan untuk menjelajahi dunia berdasarkan identitas mereka sendiri, bukan keyakinan Anda tentang siapa mereka seharusnya," pesan Dr. Julia.

Jika anak terkesan keras kepala, ia menyarankan orangtua mengevaluasi diri apakah sudah banyak mendengarkan pendapat buah hati.

Baca juga: Anak Tidak Mendengarkan saat Diajak Berbicara, Jangan Menyerah

Orangtua yang cerdas secara emosional tidak berusaha untuk mendapatkan kepatuhan dari anak-anaknya tapi berusaha mendapatkan koneksi.

"Kamu sangat tidak sopan!"

Orangtua kadang mengambil kesimpulan yang luas dan buruk tentang perilaku anaknya berdasarkan rasa insecure-nya sendiri.

Misalnya, keluhan jika anak kurang menghormati orangtua karena tidak mematuhi perintah.

Ilustrasi orangtua dan anak.Vecteezy/ Srinrat Wuttichaikitchar Ilustrasi orangtua dan anak.
Dr Julia merekomendasikan para orangtua untuk mengajukan pertanyaan yang spesifik dan tidak menghakimi kepada anak untuk memahami sikap mereka.

Lalu secara eksplisit, tegaskan kesediaan kita untuk mendengarkan anak.

Baca juga: Usia Tepat untuk Mulai Ajarkan Anak Kecerdasan Emosional

Pahami pula jika perasaan anak-anak bisa menular pada orangtua.

"Maka ketika emosi yang besar muncul, wajar jika ingin mengontrol perasaan anak dengan menyuruhnya diam, tenang, atau mendengarkan lebih dekat," terang Dr Julia.

Namun sebagai orangtua, tugas kita bukan lah mengendalikan emosi anak melainkan diri sendiri.

Baca juga: Tanpa Marah, Lakukan Ini untuk Mengendalikan Emosi Anak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com