KOMPAS.com - Dalam beberapa kondisi, Si Kecil bisa menjadi sangat emosi. Misalnya, ketika lapar, mengantuk, atau merasa kecewa karena suatu hal.
Ada kalanya, ketika menghadapi emosi Si Kecil, alih-alih menenangkannya, kita orangtua justru ikut terbawa emosi.
Padahal, sebaiknya mengendalikan emosi anak dilakukan tanpa memarahi atau membentaknya.
Pasalnya, ini menjadi bagian dari proses dalam mengajarkan Si Kecil bagaimana cara merespons sesuatu tanpa bertindak.
Melansir Nakita.id, membiasakan pengendalian diri merupakan keterampilan penting, karena hal ini berperan pada kesuksesan anak kelak.
Dengan mengendalikan diri, Si Kecil dapat membuat keputusan yang tepat serta tahu cara menghadapi situasi sulit dengan cara positif.
Baca juga: Trik Tepat Dukung Pertumbuhan Si Kecil agar Jadi Anak Unggul
Misalnya saat ia menunggu makanan.
Anak tahu bahwa ia sedang lapar, namun pengendalian emosi akan membuatnya tetap bersabar tanpa marah dan menangis.
Orangtua menjadi sosok yang paling penting dalam hal ini, sebab anak banyak meniru apa yang dilakukan oleh ayah dan ibunya.
Apabila kedua orangtua sehari-hari sering menunjukkan perilaku yang emosional, seperti berteriak keras, sering marah-marah apalagi disertai dengan tindakan fisik dan kata-kata yang kasar, bukan tak mungkin anak akan mengikuti apa yang dilakukan orangtuanya.
Baca juga: Tiga Faktor Penting untuk Dukung Perkembangan Si Kecil di Usia Emas
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.