Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ritual Pagi Mark Wahlberg demi "Kebugaran Spiritual"

Kompas.com, 7 Oktober 2023, 12:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Today

KOMPAS.com - Setiap pagi Mark Wahlberg tidak hanya meluangkan waktunya untuk fokus pada kebugaran fisik.

Ia juga memiliki rutinitas pagi untuk meningkatkan "kebugaran spiritual", atau keimanannya dalam beragama.

Sejak tahun 2018, Wahlberg mulai mengunggah jadwal hariannya di Instagram yang menjadi viral. Jadwal tersebut termasuk waktu berdoa, sarapan, dan olahraga.

Aktor berusia 52 tahun ini selalu mempertahankan jadwal yang sama dengan bangun pukul 2:30 pagi, kemudian bersiap untuk pergi ke gym.

Baca juga: Mark Wahlberg Ungkap Rutinitas Hariannya: Bangun Jam 02.30 dan Latihan Sebelum Fajar

Selain itu, ia juga masih menyempatkan diri untuk berdoa sebelum membangunkan anak-anaknya.

Wahlberg, yang beragama Katolik merasa, berdoa sebagai cara untuk bersyukur atas apa yang dimiliki dalam hidupnya.

"Semuanya berkisar pada keyakinan saya, bukan?" ungkap dia kepada laman Today.

"Jadi saya hanya bangun, mengungkapkan rasa syukur saya melalui berdoa- tentang semua hal yang perlu saya lakukan untuk terus tumbuh dan berkembang dan melakukan bagian saya."

"Saya beruntung sangat diberkati, dan karunia-karunia itu telah diberikan kepada saya untuk dimanfaatkan dengan cara-cara yang akan membantu saya menjadi lebih baik bagi orang lain," ungkap dia.

Pemeran film Ted itu menambahkan, kebugaran spiritual, di samping olahraga yang ia lakukan, juga memastikan dirinya bisa berada dalam kondisi terbaik.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Mark Wahlberg (@markwahlberg)

Mencapai keseimbangan dalam hidup

Wahlberg juga membahas nilai yang ia tempatkan ketika menghabiskan waktu bersama Tuhan dalam doa atau refleksi yang bijaksana.

Untuk itu, ia kerap berbagi di media sosial dan merasa nyaman menggunakan platformnya untuk mendiskusikan imannya.

"Ini adalah keseimbangan," katanya.

Baca juga: 5 Fakta Jam Tangan Patek Philippe Rp 17 Miliar, Milik Mark Wahlberg

"Saya tahu ini tidak akan cocok untuk banyak orang, tapi saya tidak menyangkal keyakinan saya. Karena itu adalah dosa yang lebih besar lagi."

"Dan penting bagi saya untuk membagikannya kepada orang-orang. Tetapi saya memiliki teman-teman dari semua lapisan masyarakat dan semua jenis kepercayaan maupun agama yang berbeda, jadi penting untuk menghormati dan menghargai mereka juga," kata dia.

Dalam wawancara sebelumnya pada tahun 2022, Wahlberg berkata jika ia tidak memaksakan keyakinannya kepada keempat anaknya, yang kini berusia antara 15-20 tahun.

"Tetapi mereka tahu ayahnya tidak dapat memulai hari tanpa berdoa, tidak dapat memulai hari tanpa membaca Kitab Suci atau pergi Misa ke gereja."

"Dan mudah-mudahan, alih-alih memaksakan hal itu kepada mereka, anak-anak saya justru mendukung pilihan saya [dan apabila itu berhasil], mereka akan tertarik dengan sendirinya," imbuh Wahlberg.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau