Kucing biasanya banyak tidur, tetapi kucing yang sedih atau tertekan akan tidur lebih banyak lagi.
Jika ada perubahan lokasi tempat tidur siang favoritnya, ini juga bisa mengindikasikan kesedihan, terutama jika tempat yang baru tersembunyi atau tidak terlihat.
Ini bisa menjadi tanda ketidakbahagiaan dan kesehatan yang buruk. Kucing yang merasa tidak enak badan atau tertekan sering berhenti melakukan perawatan, sehingga bulunya terlihat tidak terawat.
Jika kucing berhenti makan atau kita melihat perubahan nafsu makan yang tiba-tiba, tandanya kucing mungkin sedang tidak senang akan sesuatu.
Kucing yang sedih juga tidak mau makan makanan yang sebelumnya disukai, dan bahkan mungkin kehilangan minat terhadap makanan favoritnya.
Kucing yang sedih mungkin merasa lebih baik dengan buang air kecil di tempat yang tidak semestinya.
Ada banyak alasan untuk buang air kecil di luar kotak pasir, tetapi stres, depresi, dan kesedihan termasuk dalam daftar ini.
Jika merasa sedih atau tertekan, kucing mungkin akan mulai menggaruk furnitur atau benda-benda lain lebih sering daripada biasanya untuk menghilangkan stres dan menandai wilayahnya.
Baca juga: 5 Mitos Kucing dan Penjelasan soal Perilakunya
Ada beberapa alasan mengapa kucing merasa sedih dan depresi.
Jika kucing peliharaan kita tidak berperilaku normal, kurang aktif daripada sebelumnya, menolak makan, tampak kesakitan, atau berhenti menjilat dirinya sendiri, sebaiknya kita segera membawanya ke dokter hewan untuk menjalani pemeriksaan.
Jika dokter hewan menyatakan bahwa kucing kita sehat, maka masuk akal untuk mengasumsikan kesedihan atau depresi menjadi penyebab utama dari masalah ini.
Sama seperti kita yang mungkin merasa sedih saat sakit- terutama akibat penyakit kronis, penyakit juga dapat menyebabkan kucing menjadi sedih dan depresi.
Kucing peliharaan kita mungkin tidak akan ceria seperti biasanya jika merasa sakit untuk bergerak.
Kucing mungkin merasa mual, menolak makan, mengalami ketidakseimbangan hormon, atau tidak memiliki energi karena penyakitnya.
Kondisi seperti penyakit hati berlemak, FIV, FeLV, penyakit pernapasan atas, diabetes, hipotiroidisme, penyakit gigi, dan lainnya merupakan masalah kesehatan serius yang dapat memengaruhi tingkat kebahagiaan kucing.
Cedera dapat membatasi kemampuan kucing untuk melakukan hal-hal yang pernah disukainya.
Rasa sakit setelah cedera juga dapat membuat kucing tidak merasa bahagia seperti biasanya.
Pastikan kita mengikuti rekomendasi dokter hewan mengenai pereda nyeri atau prosedur medis.
Jika kucing tampak kesakitan, tetapi kita tidak yakin mengapa, jadwalkan janji temu untuk memeriksanya sesegera mungkin.
Bahkan operasi dan cedera lama pun dapat menyebabkan rasa sakit atau ketidaknyamanan yang menetap pada kucing dan mungkin memerlukan pereda nyeri kronis.
Kehilangan anggota keluarga selalu menjadi hal yang berat bagi semua orang yang terlibat, tidak terkecuali kucing.