Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada, Kesedihan Berlarut sampai 2 Minggu Bisa Jadi Tanda Depresi

Kompas.com - 16/11/2023, 08:00 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Depresi termasuk sebagai gangguan mental yang melibatkan banyak gejala yang memengaruhi berbagai aspek dalam kehidupan seseorang.

Meskipun tanda depresi dapat bervariasi pada setiap orang, satu hal yang paling mudah dikenali adalah kesedihan yang berlarut-larut.

Dokter spesialis kesehatan jiwa, Prof. Dr. dr. Tjhin Wiguna, Sp.KJ(K) mengatakan, kesedihan memang menjadi bagian alami dari kehidupan setiap orang.

Tetapi kondisi itu dapat berubah menjadi episode depresi ketika durasinya berlarut-larut sampai dua minggu.

"Kesedihan yang berlangsung terus-menerus. Lebih dari dua minggu, saya rasa saatnya dia untuk berkonsultasi ke psikolog atau tenaga ahli lainnya,"

Demikian kata Prof Tjhin saat ditemui Kompas.com di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Baca juga: Awas, Ketagihan Pesan Antar Makanan Online Bisa Jadi Tanda Depresi 

Lanjutnya, kesedihan yang terlalu lama hingga dua minggu, itu artinya seseorang sudah merasakan kesedihan mendalam dan mungkin kesulitan untuk mengatasi atau mengelolanya sendiri.

Mereka yang mengalaminya perlu berkonsultasi ke dokter agar mendapatkan diagnosis yang tepat, sebab penanganan episode depresi dan kesedihan dalam aspek psikologis tentu membutuhkan pendekatan yang berbeda.

"Kalau sedihnya terus-menerus, kita menyebut sedihnya most of the time (sepanjang waktu), most of the days (sepanjang hari), itu tanda-tanda menuju episode depresi," tuturnya.

 

Ilustrasi seseorang mengalami depresi. Depresi adalah kondisi emosional yang ditandai dengan kesedihan mendalam hingga memiliki perasaan tidak berarti. Penyebabnya, bisa pelecehan dan gen.iStockPhoto/Tzido Ilustrasi seseorang mengalami depresi. Depresi adalah kondisi emosional yang ditandai dengan kesedihan mendalam hingga memiliki perasaan tidak berarti. Penyebabnya, bisa pelecehan dan gen.

Dengan berkonsultasi ke tenaga medis yang tepat, biasanya para praktisi medis dapat memberikan perhatian khusus serta serangkaian tes untuk menyoroti ciri khas depresi.

"Kami psikolog ini tentu memiliki metode tersendiri untuk mendiagnosis dengan serangkaian cara, mungkin wawancara secara mendalam untuk menemukan penyebab hingga diagnosis yang benar," papar Prof Tjhin.

Kemudian dokter mungkin akan memberikan saran penanganan baik melalui terapi, obat-obatan atau kombinasi keduanya.

Dengan mengenali ciri-ciri depresi, episode depresi yang diawali dengan tanda kesedihan berkepanjangan dapat mencegah risiko lanjutan dari depresi itu sendiri yang kemungkinan bisa mengarah pada gangguan kesehatan mental lain.

"Kalau kita merasa atau punya teman di lingkungan yang sedih berkepanjanga, segera bantu mereka karena kesedihan itu hal wajar."

"Cara ini juga mencegah stigma negatif di masyarakat agar tidak bingung saat merasa sedih berkepanjangan harus ke mana dan harus berbuat apa," tutup dia.

Baca juga: Waspadai Tanda-tanda Depresi yang Tidak Biasa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com