Mengambil langkah pencegahan dapat membantumu menghindari cedera dan terdapat beberapa tips agar bebas cedera, yaitu:
Kita mungkin tergoda untuk mengikuti motivias ‘push your limit’ pada awalnya, tetapi lakukanlah secara perlahan karena seiring berjalannya waktu, daya tahan dan kekuatan akan meningkat.
Melilit tangan dan pergelangan dengan hand wrap atau kain lilit tinju serta mengenakan sarung tinju yang tepat akan membantu kita tetap terlindungi. Mintalah rekomendasi perlengkapan dari instruktur berdasarkan tingkat keahlian.
Bergerak secara liar dapat mengakibatkan cedera. Ikuti petunjuk instruktur cara melakukan berbagai jenis pukulan dan bagaimana melakukannya dengan benar.
Meskipun hanya ada empat jenis pululan dalam tinju yakni jab, straight, hook, dan uppercut, namun jika tidak dilakukan dengan benar, hasilnya tidak akan efektif, bahkan berisiko cedera.
Nyeri dan bengkak merupakan tanda perlu istirahat. Untuk nyeri otot atau persendian, tempelkan es selama 20 menit guna mengurangi peradangan dan bicaralah dengan penyedia layanan kesehatan atau ahli terapi fisik jika rasa sakit terus berlanjut.
Kita tentu memerlukan waktu untuk memulihkan diri setelah latihan tinju intensitas tinggi, jadi rencanakan dua hingga tiga kelas HIIT per minggu.
Di hari libur, tetaplah aktif dan tingkatkan pemulihan dengan latihan ketahanan, kardio ringan, yoga, dan peregangan.
Baca juga: Inilah Manfaat Berlatih Bela Diri bagi Anak
Jika kamu belum pernah berlatih tinju atau boxing, kelas tinju mungkin tampak menakutkan. Tapi sesungguhnya banyak pusat kebugaran yang menerima pemula dan berusaha membantu siswa baru mempelajari seluk-beluknya.
“Memiliki tingkat kebugaran dasar dapat membantu, tetapi kamu tidak memerlukan pengalaman tinju sebelumnya untuk memulai,” kata Dr. Edwards.
Untuk memulai dengan cara yang tepat, kamu bisa mengikuti rekomendasi ini:
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya