Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pameran Mini SMM X Greenpeace Indonesia, Gugah Kesadaran Krisis Iklim

Kompas.com - 01/12/2023, 21:14 WIB
Dinno Baskoro,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jenama fesyen Sejauh Mata Memandang (SMM) melanjutkan komitmennya untuk lebih bertanggung jawab dan mendukung kegiatan yang bertujuan merawat Bumi. 

Di penghujung 2023, SMM berkolaborasi dengan Greenpeace Indonesia dengan menghadirkan pameran seni bertajuk “Kedai Kita”.

Mini pameran yang digelar di Plaza Indonesia mulai tanggal 1 Desember hingga 10 Desember 2023 itu mengangkat satu tema besar dengan tujuan menggugah masyarakat agar lebih peduli dan aware dengan krisis iklim yang saat ini telah sampai di meja makan kita.

Menurut laporan Greenpeace Indonesia, krisis iklim telah memberikan dampak serius terhadap hasil panen di beberapa daerah di Indonesia, hal ini menimbulkan risiko tinggi terhadap kegagalan panen dan tanam yang dialami oleh para petani serta petambak.

Mulai dari kopi di Banjarnegara, beras di Gunung Kidul, ikan bandeng di Gresik, hingga rempah seperti pala dan cengkeh di Maluku, bahan-bahan pangan ini kini berada di ambang kepunahan, mengancam kenikmatan makanan sehari-hari kita.

Baca juga: Krisis Iklim Makin Parah, Dunia Berada di Titik Kritis 

"Kedai Kita" kita sendiri merupakan bagian dari rangkaian "Berhenti Basa Basi Buat Bumi," yang merupakan respons untuk mendorong pemerintah agar mengambil tindakan nyata terkait krisis iklim.

Kegiatan ini bertujuan dengan konferensi iklim tahunan global COP 28 di Dubai, di mana para pemimpin dari seluruh dunia berkumpul membahas upaya penyelamatan dunia dari krisis iklim.

Namun, aksi yang ditempuh oleh pemerintah dianggap belum efektif dalam mengurangi emisi Gas Rumah Kaca dan mengendalikan kenaikan suhu global, sehingga terkesan hanya basa-basi buat bumi.

Melalui “Kedai Kita”, SMM dan Greenpeace Indonesia berharap dapat menghadirkan berbagai wadah untuk menggugah kesadaran masyarakat akan krisis iklim.

Selain itu, pameran ini juga bertujuan untuk terus memotivasi adanya langkah-langkah nyata dari masyarakat untuk melibatkan diri dalam perubahan positif.

"Makanya pameran ini dibuat supaya membuka mata lebih banyak orang dan hal ini sangat darurat dan perlu sama-sama tahu. Kami mengejar melakukan mencari solusi dari pemerintahan demi membuat regulasi untuk kepentingan bersama,"

Demikian kata Chitra Subyakto, Pendiri dan Direktur Kreatif Sejauh Mata Memandang dalam konferensi persnya di Jakarta, Jumat (1/12/2023).

Baca juga: Cerita di Balik Parfum Aroma Sampah dari Greenpeace Indonesia 

Tiga instalasi angkat tema krisis pangan

Konferensi pers Kedai Kita SMM X Greenpeace Indonesia di Plaza Indonesia, kiri ke kanan (Perwakilan Plaza Indonesia, Chitra dari SMM dan Aldila dari Greenpeace Indonesia).KOMPAS.COM / DINNO BASKORO Konferensi pers Kedai Kita SMM X Greenpeace Indonesia di Plaza Indonesia, kiri ke kanan (Perwakilan Plaza Indonesia, Chitra dari SMM dan Aldila dari Greenpeace Indonesia).

Dalam upayanya mengajak publik lebih luas untuk memahami masalah krisis iklim yang sudah sampai ke meja makan kita, SMM dan Greenpeace Indonesia menggagas tiga area kedai mini di Plaza Indonesia.

Di antaranya adalah Kopi Tinggal Kenangan, Warung Nasib Kita di Masa Depan (WarNas), dan Warung Sejauh Mata Memandang yang dirancang oleh Keluarga Sejauh, Felix Tjahyadi.

Rancangan kali ini menggunakan 90 persen material guna ulang (reuse) seperti panel kayu bangunan dari kegiatan SMM sebelumnya serta kain perca dari sisa produksi SMM yang didaur naik (upcycle), memberikan sentuhan rancangan yang lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan.

Kopi Tinggal Kenangan

Pameran mini kedai kita di Plaza IndonesiaKOMPAS.COM / DINNO BASKORO Pameran mini kedai kita di Plaza Indonesia

Kopi, sebagai salah satu kebanggaan di Indonesia, merupakan tanaman yang sangat rentan terhadap krisis iklim.

Penurunan kualitas mau pun kuantitas biji kopi telah dialami oleh petani kopi di berbagai wilayah akibat cuaca ekstrem yang tidak bisa terprediksi, salah satunya adalah Banjarnegara.

Di area ini, pengunjung dapat melihat serta mencicipi cita rasa kopi yang saat ini terancam hanya mungkin bakal menjadi kenangan akibat krisis iklim.

"Petani-petani kopi mulai mengeluhkan soal kualitas biji kopi Arabica yang belakangan karena curah hujan tinggi, rasa dan tingkat keasamannya sudah tak sama lagi," papar Adila Isfandiari, Climate and Energy Campaigner Greenpeace Indonesia saat ditemui Kompas.com usai konferensi persnya.

Warung Nasib Kita di Masa Depan (WarNas)

Nasib Warnas di pameran Kedai Kita SMM X Greenpeace IndonesiaKOMPAS.COM / DINNO BASKORO Nasib Warnas di pameran Kedai Kita SMM X Greenpeace Indonesia

Ketahanan pangan Indonesia yang biasa kita konsumsi sehari-hari seperti beras, sayuran, ikan, buah, serta bumbu dapur seperti cabai, garam, dan rempah juga terancam akibat krisis iklim.

Saat ini, berdasarkan survei yang dilakukan Greenpeace Indonesia, para petani kesulitan memprediksi masa tanam akibat anomali cuaca, juga kewalahan menghadapi hama dan penyakit tanaman.

Melalui WarNas, pengunjung bisa melihat berbagai informasi tentang bahan makanan yang terancam punah serta cerita dari para petani yang terdampak.

Terdapat pula dekorasi dan layar digital yang menampilkan informasi tentang krisis pangan seperti pisang kepok, beras, bandeng, dan lain sebagainya.

"Di area ini akan terdapat lebih banyak fakta dan berita mengenai krisis iklim yang terjadi di sekitar kita," jelas Adila.

Warung Sejauh Mata Memandang

Warung Sejauh Mata Memandang dari SMM X Greenpeace Indonesia di Plaza Indonesia, Jakarta.KOMPAS.COM / DINNO BASKORO Warung Sejauh Mata Memandang dari SMM X Greenpeace Indonesia di Plaza Indonesia, Jakarta.

Sejauh Mata Memandang turut menghadirkan pop-up di pameran “Kedai Kita” yang dirancang menyerupai warung.

Sahabat Sejauh dapat melihat sekaligus berbelanja berbagai koleksi pakaian hingga pernak-pernik unik hasil dari kreasi daur naik (upcycle) kain-kain perca motif khas SMM. Beberapa di antaranya berupa sapu tangan, gantungan kunci, totebag kain, dan masih banyak lagi. 

Khusus untuk Warung Sejauh Mata Memandang akan beroperasi hingga tanggal 11 Januari 2024.

Selain pameran “Kedai Kita”, kolaborasi SMM dan Greenpeace Indonesia juga turut menghadirkan rangkaian kegiatan bertajuk Berhenti Basa Basi Buat Bumi.

Rangkaian kegiatan yang akan diselenggarakan di KALA di Kalijaga, Blok M, Jakarta Selatan mulai tanggal 6 hingga 10 Desember mendatang akan menghadirkan pameran foto dampak krisis iklim terhadap pangan, experience room dan berbagai aktivitas menarik lainnya.

Istimewanya, experience room ini akan memberikan pengalaman bagi pengunjung yang ingin merasakan perjalanan krisis iklim sampai berdampak di meja makan kita.

Aktivitas-aktivitas tersebut dihadirkan melalui kolaborasi dengan beberapa mitra seperti Iklimku, SuapSuapan, dan masih banyak lagi, yang dapat diikuti secara gratis.

"Pengunjung yang datang juga bisa berkontribusi menyampaikan keluh kesahnya tentang krisis iklim yang dialami."

"Pelan-pelan kami turut menyuarakan apa yang kalian rasakan. Harapannya tentu saja bisa menyampaikan pesan krisis iklim yang sudah genting ini dan berharap kita tidak lagi basa-basi buat Bumi," tutup Chitra.

Baca juga: Generasi Muda Desak Komitmen Capres dan Cawapres Tangani Krisis Iklim 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com