Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangtua Anak Down Syndrome Bisa Lawan Stigma Pakai Cara Ini

Kompas.com - 20/03/2024, 13:13 WIB
Chrisstella Efivania Rosaline,
Wisnubrata

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Orangtua yang punya anak down syndrome pasti seringkali mendapatkan stigma soal anaknya. 

Bahkan, tak jarang pula, mereka mendapatkan hinaan atau cacian dari orang lain karena punya anak dengan kondisi spesial tersebut. 

Baca juga: Anak dengan Down Syndrome Berisiko Terkena Komplikasi, Apa Saja?

Baca juga: Belum Ada Penyebab Pasti, Ini Cara Mencegah Down Syndrome pada Anak

Dalam hal ini, Psikolog Pendidikan, Paramita Indraswari, menganjurkan para orangtua anak down syndrome untuk bisa melawan stigma-stigma tersebut. 

“Sebetulnya kalau dapat cacian atau hinaan, itu kayaknya udah selalu jadi “makanan sehari-hari” orangtua dari anak down syndrome, deh. Tapi, ada baiknya orangtua jangan baper,” ujar Paramita saat ditemui usai acara peringatan hari Down Syndrome sedunia, di Pacific Place, Jakarta Selatan, Senin (18/3/2024). 

Psikolog yang akrab disapa Mita tersebut mengumpamakan, orangtua anak down syndrome harus punya “tameng” untuk melindungi anak dari serangan hinaan dari orang lain. 

“'Tameng' yang dimaksud di sini, orangtua harus bisa ngasih lihat ke orang lain, kalau anaknya punya kemampuan lain yang menonjol. Anak DS (down syndrome) memang terbatas secara intelektual, tapi secara creativity, dia lebih menonjol dibanding anak lain,” lanjut Mita. 

Mita menjelaskan, kebanyakan anak down syndrome punya kelebihan-kelebihan di luar segi akademis yang terkadang sudah terlihat dari kecil. 

Psikolog Pendidikan Paramita Indraswari, saat ditemui seusai acara hari peringatan Down Syndrome sedunia di Pacific Place, Jakarta Selatan, Senin (18/3/2024).KOMPAS.com/CHRISSTELLA EFIVANIA ROSALINE Psikolog Pendidikan Paramita Indraswari, saat ditemui seusai acara hari peringatan Down Syndrome sedunia di Pacific Place, Jakarta Selatan, Senin (18/3/2024).

Sehingga, penting bagi orangtua untuk sadar akan kemampuan si kecil, sehingga saat masuk ke sekolah, sudah bisa fokus dengan minat dan bakatnya. 

“Banyak anak DS yang berbakat, bahkan ada juga perkumpulan anak DS yang jadi atlet, seniman, dan lain-lain,”

Baca juga: Bisa Jadi Cara Deteksi Dini, Ini Ciri Fisik Anak dengan Down Syndrome

“Mereka emang enggak se-sempurna anak-anak lain, tapi mereka punya kelebihannya masing-masing. Itu menurut saya satu-satunya cara untuk mematahkan stigma dari masyarakat,” tutur Mita. 

Dalam hal ini, Mita meminta para orangtua untuk bersedia memberitahukan secara terbuka, tentang bakat anak down syndrome-nya. 

“Stigma negatif bisa dihilangkan kok, asal orangtua sendiri memberitahukan soal bakat-bakat anaknya secara terbuka,” pungkasnya.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com