Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/03/2024, 16:16 WIB
Wisnubrata

Editor

KOMPAS.com - Media sosial sudah begitu tertanam dalam budaya kita, walau sebenarnya usianya belum lama. Karenanya belum banyak penelitian yang mengukur apakah media sosial bisa membuat orang kecanduan.

Menurut psikolog Joseph Rock, PsyD, faktanya salah satu kelemahan media sosial adalah, bagi sebagian orang, media sosial dapat menimbulkan perasaan yang membuat mereka selalu ingin kembali lagi dan tidak bisa lepas. Nah, bukankah itu ciri-ciri kecanduan?

“Di media sosial orang-orang merasakan semacam kesejahteraan sosial – seolah-olah mereka berinteraksi dengan seseorang, atau berinteraksi dengan teman,” jelas Rock. 

“Para peneliti menemukan orang-orang yang merupakan pengguna berat media sosial mengembangkan toleransi terhadap perasaan tersebut, sehingga mereka membutuhkan lebih banyak paparan untuk mendapatkan efek kesenangan yang sama. Ini serupa dengan pengguna narkoba dan alkohol.”

Baca juga: Media Sosial Membuatmu Galau? Ini Manfaat Puasa Medsos

Sebuah penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa orang yang menggunakan satu platform media sosial dalam jangka waktu lama memiliki kecenderungan untuk mengambil keputusan yang lebih berisiko. Studi lain menghubungkan penggunaan media sosial yang berlebihan dengan lebih banyak penyakit fisik.

Dr Rock mengatakan penting untuk dipahami bahwa penelitian ini tidak secara langsung menunjukkan sebab dan akibat, namun hasilnya dirasa mengkhawatirkan.

Orang yang memiliki kecenderungan kecanduan medsoso mungkin akan tidak banyak bergerak. Bagian inilah yang meningkatkan risiko penyakit fisik.

Berapa banyak yang dianggap terlalu banyak?

Meskipun kita belum mengetahui seberapa sering penggunaan media sosial akan berdampak buruk, Dr. Rock mengatakan bahwa menghabiskan terlalu banyak waktu dengan tidak banyak bergerak tidak baik untuk kesehatan fisik dan mental kita. 

Jika kamu tidak yakin apakah sudah menghabiskan terlalu banyak waktu di media sosial, Dr. Rock menyarankan untuk menanyakan pendapat teman dan keluarga. Jika masih tidak yakin, coba tinggalkan medsos sementara.

“Cobalah berhenti dan lihat bagaimana rasanya, jika bisa untuk beberapa hari,” saran Dr. Rock. “Jika hal tersebut sangat tidak nyaman bagimu, itu bukan pertanda baik. Perlu diingat bahwa menghentikan kebiasaan apa pun akan terasa aneh, namun umumnya tidak sampai membuat kita gelisah.”

"Sebaliknya jika berhenti main medoso membuatmu gelisah dan tertekan, bisa dikatakan itulah gejala kecanduan, seperti ketika seseorang mencoba berhenti merokok atau memakai narkoba," paparnnya.

Para peneliti pun mulai menarik kesimpuln bahwa orang mungkin dapat mengalami kecanduan terhadap media sosial, namun karena media sosial masih sangat baru, penelitian ini baru mulai menyentuh permukaan. 

Yang jelas, keterikatan orang terhadap medsos memunculkan dugaan bahwa kecanduan media sosial memang ada dan bisa terjadi.

Baca juga: 9 Tanda Kamu Perlu Puasa Media Sosial

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com