Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memilih Kacamata Hitam yang Aman untuk Berkendara

Kompas.com - 25/05/2024, 07:17 WIB
Wisnubrata

Editor

KOMPAS.com - Banyak pengemudi yang tidak menyadari bahwa beberapa model kacamata hitam tidak cocok untuk dipakai saat berada di belakang kemudi kendaraan.

Beberapa kacamata hitam tidak memungkinkan cukup cahaya masuk ke mata, sehingga mengganggu visibilitas, sementara kacamata lainnya mungkin memiliki warna lensa tertentu yang berdampak negatif pada spektrum, dan kontras, warna yang dapat dibedakan oleh pengemudi.

Lalu bagaimana kita sebaiknya memilih kacamata hitam yang tepat untuk berkendara atau mengemudi? Berikut beberapa tips dalam memastikan kacamata hitam yang kamu pilih tidak akan meningkatkan risiko kecelakaan di jalan raya, yang mencakup panduan tentang gaya bingkai dan lensa, warna, pelapis, dan lainnya.

Baca juga: Memilih Kacamata yang Tepat, Perhatikan Desain dan Bentuk Wajah

Memilih kacamata untuk mengemudi

Model bingkai

Saat kamu mengemudi, penting untuk menjaga penglihatan di sisi tetap jelas dan terlindung dari sinar matahari. Bingkai yang terlalu besar dan tebal, yang dipopulerkan oleh selebritas seperti Victoria Beckham dan Paris Hilton, dapat menghalangi penglihatan ke arah samping, membuatmu lebih sulit melihat bahaya di jalan, sehingga meningkatkan risiko kecelakaan.

Bingkai tipis dengan lensa besar seperti model aviator, bagus untuk menjaga penglihatan sisi sekaligus memberikan perlindungan dari sinar matahari. Model yang membungkus mata hingga bagian samping juga bagus untuk memberikan perlindungan terhadap sinar matahari tanpa menghalangi penglihatan.

Penting untuk memilih bingkai yang sesuai untuk kacamata hitam mengemudi demi keselamatan. Meskipun tidak ada pedoman khusus untuk bingkai kacamata hitam, disarankan memilih gaya yang memungkinkan kita melihat dengan jelas dari semua sudut.

Pebalap Mercedes asal Inggris, Lewis Hamilton, berdiri di parc ferme Sirkuit de Barcelona-Catalunya setelah menjadi yang tercepat pada sesi kualifikasi GP Spanyol, Sabtu (14/5/2016).LLUIS GENE/AFP PHOTO Pebalap Mercedes asal Inggris, Lewis Hamilton, berdiri di parc ferme Sirkuit de Barcelona-Catalunya setelah menjadi yang tercepat pada sesi kualifikasi GP Spanyol, Sabtu (14/5/2016).

Warna lensa

Lensa dengan warna berbeda memengaruhi seberapa banyak cahaya tampak yang dapat mencapai mata, seberapa baik seseorang dapat melihat warna tertentu, dan tingkat kontras visual yang dihasilkannya.

Oleh karena itu, pemilihan warna lensa yang salah dapat berdampak negatif terhadap seberapa baik pengemudi dapat melihat rambu-rambu jalan dan lampu lalu lintas, serta mengenali potensi bahaya.

Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa lensa berwarna merah muda, biru, dan hijau umumnya tidak boleh dipakai saat mengemudi karena dapat membuat lampu merah tidak dapat dibedakan. Pengecualiannya adalah kacamata hitam dengan warna yang diberi label aman untuk berkendara – intensitas warna lensa yang ditampilkan dapat memberikan perbedaan yang signifikan dalam hal keselamatan.

Lensa terbaik untuk kacamata hitam mengemudi adalah abu-abu dan coklat (dengan polarisasi atau polarized) karena warnanya netral, artinya tidak mengubah tampilan warna saat dikenakan. Banyak kacamata hitam yang dirancang khusus untuk pengemudi juga dilengkapi lensa berwarna kuning, yang dapat membantu meningkatkan kontras dan definisi.

Baca juga: Tips Memilih Warna Lensa Kacamata Hitam Sesuai Fungsinya

Kepadatan warna

Apapun warna lensa aman yang kamu pilih, kepadatan warnanya adalah pertimbangan penting lainnya. Kepadatan warna dinilai pada skala kelas 0 (bening) hingga 4 (sangat gelap), dan merupakan faktor penting untuk menentukan seberapa banyak cahaya yang dapat mencapai mata pemakainya. 

Dua pasang kacamata hitam serupa dengan lensa abu-abu, misalnya, tidak akan menghalangi tingkat cahaya yang sama jika tingkat kepadatannya berbeda.

Secara hukum, semua kacamata hitam harus ditandai dengan nomor kepadatan yang berlaku. Misalnya Kelas 0 (clear) artinya bisa meneruskan cahaya 80% hingga 100%, cocok untuk mengemudi di malam hari.

Sedangkan Kelas 1 (light) dengan transmisi cahaya 43% hingga 80%, cocok untuk penggunaan berkendara siang hari di bawah sinar matahari teduh.

Lalu Kelas 2 (medium), dengan transmisi cahaya 18% hingga 43%, cocok untuk penggunaan berkendara siang hari di bawah sinar matahari sedang.

Sementara Kelas 3 (dark)dengan transmisi cahaya 8% hingga 18%, cocok untuk penggunaan berkendara siang hari di bawah sinar matahari yang cerah.

Dan yang paling gelap, Kelas 4 (very dark), transmisi cahaya 3% hingga 8%, digunakan dalam kondisi yang sangat terang (ketinggian tinggi) tetapi tidak cocok untuk berkendara siang atau malam hari.

Kacamata hitam transmisi cahaya 3-8% (kelas 4) tidak boleh dipakai saat mengemudi, sedangkan kelas 0 hanya berguna saat dikenakan pada hari mendung, atau saat berkendara di malam hari. 

Mengemudi sambil mengenakan kacamata hitam dengan kepadatan warna yang tidak tepat dapat mengurangi konsentrasi, atau menyebabkan kantuk, sehingga meningkatkan risiko kecelakaan di jalan raya.

Lensa sensitif cahaya untuk mengemudi

Meskipun banyak orang suka memakai kacamata hitam dengan lensa sensitif cahaya – atau 'fotokromik' – yang kerapatan warnanya berubah tergantung pada tingkat paparan sinar UV, lensa fotokromik atau Transitions standar tidak cocok untuk digunakan di mobil. 

Kehadiran kaca depan dapat memblokir hingga 40% sinar UV dan menunda kecepatan perubahan warna lensa, yang berarti pengemudi dapat mengemudi dengan warna yang tidak sesuai pada titik mana pun (misalnya, terlalu terang atau terlalu gelap).

Namun ada lensa yang namanya Transitions Xtractive atau Transitions Drivewear dirancang khusus untuk digunakan saat berkendara. Lensa ini bagus jika kita berkendara dengan tingkat sinar matahari yang berbeda-beda, meskipun lensa ini tidak akan sepenuhnya terlihat jelas di dalam ruangan.

Ilustrasi kacamatajakkapan21 Ilustrasi kacamata

Lensa gradasi

Lensa gradasi – yang merupakan warna yang aman di jalan raya dan memiliki tingkat kepadatan warna yang sesuai – sering kali lebih disukai untuk mengemudi karena warnanya lebih gelap di bagian atas lensa dibandingkan di bagian bawah. 

Artinya, kita tetap dapat melihat dasbor dengan jelas meski memakai kacamata, namun tidak silau ketika melihat ke depan karena lensa bagian atasnya lebih gelap. 

Lensa gradasi paling efektif dipakai saat matahari berada tinggi di langit namun kurang membantu saat matahari berada rendah di cakrawala karena perubahan kerapatan warna di bagian bawah lensa.

Lensa polarisasi

Lensa polarized adalah pilihan yang baik bagi pengemudi karena lensa ini secara signifikan mengurangi silau dari lampu depan dan pantulan cahaya dari permukaan jalan yang basah. Hal ini memberikan pengalaman berkendara yang jauh lebih nyaman dengan mengurangi ketegangan pada mata dan memberikan perlindungan UV. 

Lensa terpolarisasi juga berguna dalam kondisi berkabut karena dapat membantu meningkatkan kontras dan mempertajam detail. 

Baca juga: Mana yang Lebih Baik, Kacamata Hitam Polarized atau Non-Polarized?

Lapisan untuk lensa 

Memilih kacamata hitam dengan lapisan lensa tertentu dapat membantu memberikan kejernihan visual saat berkendara, serta membantu meningkatkan kinerja dan umur panjang kacamata hitam.

Saat lensa diproduksi, lensa tersebut dipoles untuk memberikan hasil akhir yang halus, namun ini berarti lensa tersebut memantulkan sekitar 10% cahaya yang mengenainya. 

Lapisan anti-reflektif secara dramatis mengurangi hal ini yang berarti lebih banyak cahaya dapat ditransmisikan melalui lensa, sehingga meningkatkan visibilitas. 

Manfaat lain dari lapisan anti-silau adalah dapat menolak air dan minyak, sehingga memudahkan kita menjaga kacamata hitam tetap bersih dan jernih.

Sedangkan lapisan anti gores membantu memperpanjang umur kacamata hitam dengan membantu melindungi lensa dari kerusakan. Lensa mudah tergores karena kotor atau terbentur benda. Goresan ini meningkatkan silau dan dapat berdampak signifikan pada kejernihan penglihatan.

Koleksi kacamata Police

Koleksi kacamata Police di Optik SeisKompas.com/Wisnubrata Koleksi kacamata Police di Optik Seis
Nah, berbicara soal kacamata untuk mengemudi, kita mungkin bertanya-tanya, kacamata apa yang dipakai para pembalap seperti Lewis Hamilton?

Ternyata sang juara yang sering dianggap sebagai Greatest of All Time itu sering terlihat menggunakan kacamata Police dalam kesehariannya --bukan saat balapan ya.

Hamilton yang dikenal sebagai salah satu selebritas paling modis di planet ini memakai kacamata hitam saat berada di pit, di grid, saat pertandingan tenis, atau di rumahnya di Monte Carlo. Selera kacamata hitamnya yang eklektik ini tidak lepas dari kerjasamanya dengan brand Police.

“Kolaborasi Police, dan Tim Formula 1 Mercedes-AMG Petronas Formula terus menjadi sumber kebanggaan, dari tahun ke tahun. Pekerjaan dengan Lewis telah membuahkan hasil hasil yang fantastis dan kami yakin, hubungan Police dan Formula 1 akan semakin menguat pada tahun 2024,” ujar Barbara De Rigo, Kepala Pemasaran Grup De Rigo.

Di tahun 2024 ini Police merilis koleksi kacamata yang menampilkan model-model dengan gaya berani yang  menampilkan beberapa model ikonik merek tersebut dari tahun 90an dan awal tahun 2000-an ditinjau kembali dengan sentuhan kontemporer. 

Beberapa di antaranya cocok untuk mengemudi, memiliki desain ikonik dengan elemen khas seperti simbol elang dan topeng matahari dipadukan dengan model dengan gaya yang lebih muda dan segar.

Tahun ini Police kembali menjadi pemasok resmi Tim Formula 1 Mercedes-AMG Petronas bagi anggota tim dan pebalap.

Simulator balapan Formula 1 di optik SeisKompas.com/Wisnubrata Simulator balapan Formula 1 di optik Seis
Di Indonesia, untuk memperkuat citra merek kacamata Police dalam dunia balap, Optik Seis membuat simulator F1 di gerai Optik Seis Grand Indonesia West Mall pada bulan Mei 2024, untuk mempromosikan kacamata Police termasuk koleksi F1 Mercedes - AMG F1.

Simulator ini juga bisa dinikmati di Mal Kelapa Gading 3 pada bulan Juni, di Pondok Indah Mall 1 pada bulan Juli dan di Tunjungan Plaza 6, Surabaya pada Agustus 2024.

Untuk setiap pembelian satu kacamata Police, pelanggan akan mendapatkan 3 (tiga) kesempatan untuk bermain di simulator tersebut.

Menariknya, juara pertama dalam balapan simulator ini bisa mendapatkan hadiah nonton Singapore Grand Prix F1 Race 2024 bersama seorang teman, bersama fasilitas menginap 2 (dua) malam di hotel di Singapura, dan menghadiri Balapan F1 pada tanggal 22 September di pit Grandstand.

Sedangkan juara 2 akan mendapatkan T-Shirt / Polo Shirt Mercedes - AMG F1 resmi dan hadiah lain. Sementara Juara 3 akan menerima topi resmi Mercedes - AMG F1.

Baca juga: Bergaya dengan Kacamata Lewis Hamilton dan Mencoba Simulator F1, Mau?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com