Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Self Lash Extension? Beda dari Eyelash Extension Biasa

Kompas.com, 28 Juli 2024, 12:10 WIB
Devi Pattricia,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Memiliki bulu mata yang lentik menjadi impian para kaum hawa. Apalagi kondisi bulu mata yang lentik bisa membuat mata jauh lebih tegas dan segar.

Maka tak heran banyak perempuan ingin mencoba extension bulu mata alias eyelash extension. Perawatan tersebut bisa membantu kamu mendapatkan kelentikan bulu mata yang kamu inginkan.

Tapi ternyata, saat ini sudah ada paket extension bulu mata juga bisa kamu lakukan sendiri tanpa bantuan terapis, lho. Perawatan ini dikenal dengan istilah self lash extension.

Baca juga: Alasan Kris Dayanti Lebih Suka Bulu Mata Palsu daripada Eyelash Extension

Lalu, apa yang membedakan dengan extension bulu mata pada umumnya? Yuk simak selengkapnya.

1. Penggunaan lem

Owner sekaligus founder Ivi Lashes, Ivana Harjadi mengungkap bahwa self lash extension menggunakan jenis lem yang berbeda dengan extension yang dilakukan di salon-salon.

Jenis lem yang digunakan jauh lebih lembut dan tidak akan menimbulkan efek perih di mata.

“Keunggulan dari kita dari lemnya yang pertama. Karena biasanya yang dari salon itu enggak bisa dipakai sendiri harus dibantu terapis dan pelanggannya itu harus merem, karena bikin pedih,” kata Ivana kepada Kompas.com saat ditemui di acara Local Joy di Menara Kompas, belum lama ini.

Selain itu, karena self lash extension tidak mendapatkan bantuan dari terapis, maka sangat penting untuk menjamin keamanan lem dan ketahanannya.

Baca juga: 8 Langkah Pakai Bulu Mata Palsu seperti MUA Profesional

Kendati demikian, tak perlu khawatir akan terasa pedih. Ivana mengatakan, lem untuk self lash extension ini didesain khusus agar tidak meninggalkan rasa pedih di mata.

"Kami juga salah satu brand pertama di Indonesia untuk eyelash extension yang udah BPOM,” jelasnya.

2. Jenis bulu mata

Menurut Ivana, jenis bulu mata yang digunakan untuk self lash extension pun berbeda dengan extension bulu mata di salon.

Sebab, karena produknya akan digunakan dengan pelanggan yang mungkin saja baru pertama kali mencoba, maka helaian bulu matanya jauh lebih lembut dan luwes.

“Jadi tipe bulu matanya memang kita udah dimodifikasi agar pelanggan itu gampang dipakai langsung di bulu matanya dari bentuk helaiannya juga lebih lembut dan enggak kaku,” tuturnya.

Baca juga: Kris Dayanti Beberkan 2 Tips Bulu Mata Palsu Tak Mudah Lepas

3. Daya tahan

Bukan cuma itu, ternyata self lash extension dengan extention yang ada di salon memiliki daya tahan yang berbeda.

Self lash extension cenderung memiliki daya tahan yang tidak begitu lama. Hal ini karena jenis lem yang digunakan berbeda dan agar bisa ditambahkan kembali sesuai keinginan.

“Kalau extension di salon-salon tahannya sebulan ya, tapi kalau self extension itu hanya hitungan minggu. Tapi good things-nya kalau lepas, kita bisa pasang lagi sesuai keinginan,” tandasnya.

 
 
 
Sieh dir diesen Beitrag auf Instagram an
 
 
 

Ein Beitrag geteilt von KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau