Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serba-serbi Cara Warga Pulih dari Gejala "Brain Rot"

Kompas.com, 30 Desember 2024, 19:46 WIB
Silmi Nurul Utami,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ada beberapa cara yang dilakukan untuk mengatasi "brain rot".

Adapun brain rot adalah istilah yang mengacu pada gangguan kognitif yang terjadi akibat terlalu sering mengonsumsi konten instan di media sosial, sehingga menyebabkan kelebihan beban kognitif.

Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai gejala seperti kesulitan fokus, penurunan daya ingat, penurunan minat, dan kecanduan media sosial.

Sejumlah warga berbagi pengalaman dan menceritakan cara pulih dari gejala "brain rot" yang mereka alami. Berikut adalah tiga cara yang mereka terapkan.

Cara pulihkan diri dari brain rot

1. Mengurangi penggunaan ponsel

Maul Azzahra (28), seorang ibu rumah tangga asal Bandung, merasakan dampak serius dari kecanduan media sosial.

Ia mengaku sering membuka ponsel untuk melihat konten, terutama TikTok, setiap ada kesempatan.

Kondisi ini menyebabkan Maul mengalami beberapa gejala brain rot, seperti sering lupa, kesulitan fokus, dan penurunan minat untuk belajar atau mengasah kemampuan.

Baca juga: Mengenal Brain Rot, Penurunan Kognitif akibat Terlalu Sering Menonton Konten Receh

Untuk mengatasi masalah ini, ia berusaha mencari cara untuk menyibukkan diri dan membatasi waktu penggunaan ponsel. 

“Kalau bisa idealnya dua jam per hari, ya. Itupun di malam hari biar siangnya produktif,” ujarnya pada Kompas.com, Sabtu (28/12/2024).

Dengan melakukan kegiatan seperti membereskan rumah atau keluar, Maul berusaha untuk mengurangi waktu yang dihabiskan dengan ponsel, sehingga ia bisa lebih fokus pada tugas-tugas penting dan keluarganya.

2. Lebih produktif

Widya (28), seorang makeup artist, juga merasakan dampak dari brain rot.

Ia mengaku sering sakit kepala, kesulitan mengontrol emosi, dan susah fokus terutama saat melakukan percakapan dengan orang lain.

Baca juga: 5 Ciri Kamu Mengalami Brain Rot, Salah Satunya Daya Ingat Menurun

Widya merasa cemas jika tidak memeriksa ponselnya, meskipun tidak ada notifikasi penting.

Untuk pulih, ia berusaha untuk keluar dari rumah dan mencari kegiatan di luar rumah yang dapat membuatnya lebih produktif.

“Sekarang hampir tiap weekend nge-job dan harus ngobrol sama orang,” katanya.

Widya juga mengatur waktu bermain media sosialnya menjadi satu hingga dua jam sehari.

3. Lakukan kegiatan yang berbobot

Berliana Annisa (28), seorang pekerja kantoran, juga pernah mengalami brain rot akibat kecanduan media sosial. Ia merasakan berbagai gejala seperti pusing, penurunan rentang fokus, dan kesulitan belajar.

Baca juga: 4 Cara Ampuh Mengatasi Brain Rot, Salah Satunya Detoks Digital

Berliana mengakui, terkadang ia merasa sudah terlalu banyak menghabiskan waktu untuk melihat media sosial, sehingga harus mulai melakukan kegiatan yang lebih berbobot. 

“Udah kebanyakan ngelihat medsos, udah kebanyakan nge-scroll. Oke, waktunya belajar,” ungkapnya.

Ia mulai mengganti waktu yang biasanya dihabiskan untuk scrolling dengan melakukan kegiatan lain yang lebih membangun, seperti belajar, memasak, atau melakukan pekerjaan rumah.

Ia berusaha untuk lebih fokus pada hal-hal yang tidak berkaitan dengan ponsel dan menghindari konten receh yang tidak membangun.

“Kalau buka Instagram atau YouTube, pilih konten yang lebih membangun dan bermanfaat,” jelasnya.

Berliana juga berusaha menjaga agar isi konten yang ia konsumsi tetap berkualitas dan mendidik.

Ia mengingatkan pentingnya untuk cepat scroll jika menemukan konten yang tidak bermutu, agar algoritma media sosial tidak menganggapnya suka pada konten tersebut.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Wellness
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau