Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Tanda Mertua Red Flag yang Perlu Diwaspadai, Termasuk Suka Memanipulasi

Kompas.com, 10 Mei 2025, 16:37 WIB
Devi Pattricia,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber Parade

KOMPAS.com – Hubungan dengan mertua bisa menjadi anugerah, tetapi tidak jarang pula menjadi tantangan dalam rumah tangga. 

Dalam beberapa kasus, mertua bisa menunjukkan perilaku red flag. Hal ini berpotensi menimbulkan konflik hingga mempengaruhi keharmonisan rumah tangga.

Ada sejumlah ciri yang bisa menjadi tanda peringatan atau red flag yang bisa menyebabkan hubungan dengan mertua tidak sehat.

Baca juga: Tak Dapat Sambutan Hangat dari Calon Mertua Saat Pertama Bertemu, Harus Apa?

Berikut 8 red flag mertua yang perlu diwaspadai, dikutip dari Parade, Kamis (8/5/2025).

8 Tanda Mertua Red Flag yang Perlu Diwaspadai

1. Sering melanggar batasan

Mertua yang toxic kerap kali mengabaikan batasan pribadi. Mereka bisa saja datang ke rumah tanpa izin, masuk kamar tanpa mengetuk, atau tinggal terlalu lama tanpa memperhatikan kenyamanan pasangan.

“Mereka mungkin muncul tanpa pemberitahuan, membuat pasangan merasa tidak memiliki kendali atas rumahnya sendiri dan kehilangan privasi,” kata psikolog Dr. Denitrea Vaughan, PsyD, dari Thriveworks.

2. Tidak menghormati peran sebagai pasangan

Mertua bisa menjadi red flag jika mereka mencoba mengambil alih peran sebagai orang tua, khususnya ketika cucu hadir. 

Mereka cenderung mengabaikan keputusan orangtua bayi dan menganggap cara mereka yang paling benar. Alhasil perilaku ini bisa memicu konflik baru dalam rumah tangga. 

“Mertua yang toxic akan ikut campur dalam keputusan pengasuhan atau bahkan menerapkan cara pengasuhan yang berbeda,” ujar psikolog Dr. Michele Goldman, psikolog.

3. Bersikap pasif-agresif dan suka menyabotase

Bentuk lain dari ketidakhormatan adalah sikap pasif-agresif, seperti sengaja melanggar aturan rumah, mengajak cucu melakukan hal yang telah dilarang, atau tidak mengundangmu ke acara keluarga.

Baca juga: Perbedaan Nilai antara Mertua dan Menantu Bisa Jadi Benih Konflik Saat Tinggal Bersama

Hal ini membuat nilai-nilai serta aturan yang telah dibuat oleh kamu dan pasangan seperti tidak dihargai.

“Mereka bersikap kompetitif dan tidak menghormati, serta kerap bertindak sarkastik atau meremehkan dengan cara-cara yang tidak langsung,” jelas Vaughan.

4. Sering mengkritik tanpa alasan

Jika mertua terus-menerus mengkritik kamu atau pasangan tanpa memberikan pujian atau dukungan, itu bisa menjadi tanda bahaya.

Kritik dari orangtua tidak selalu berarti buruk, terlebih jika kritik tersebut membangun dan disampaikan dengan baik. Namun kritik yang tidak berdasar justru menunjukkan perilaku toxic. 

5. Suka menghakimi dan membuat kamu merasa diawasi

Mertua yang toxic kerap kali membuat kamu merasa diadili. Setiap tindakan kamu tampaknya selalu salah di mata mereka.

Halaman:


Terkini Lainnya
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Wellness
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
Fashion
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau