5 Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Operasi Hidung Rhinoplasty

JAKARTA, KOMPAS.com – Operasi plastik pada bagian hidung atau rhinoplasty menjadi salah satu prosedur yang banyak diminati masyarakat untuk memperbaiki penampilan wajah. 

Namun, menurut Pakar Aesthetic Surgery, dr. Alexander Akbar Wiratama Perkasa Hendropriyono, M.Ked.Klin., Sp.B.P.R.E prosedur rhinoplasty tidak boleh dilakukan secara gegabah.

Ia menekankan, operasi ini perlu pendekatan yang personal dan tidak bisa hanya ikut-ikutan tren kecantikan.

Baca juga: Operasi Hidung Open Rhinoplasty dan Closed Rhinoplasty, Apa bedanya?

Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan operasi rhinoplasty. Simak penjelasannya.

1. Setiap orang punya struktur hidung yang berbeda

Hal pertama yang harus dipahami adalah bahwa setiap orang memiliki bentuk wajah dan struktur hidung yang berbeda. 

Oleh karena itu, perawatan estetika seperti operasi hidung tidak bisa diseragamkan.

“Harus diketahui, jangan mudah percaya layanan yang menawarkan satu terapi cocok untuk semua orang. Sebab, setiap orang itu punya struktur dan keinginan yang berbeda-beda,” jelas Alex dalam Peluncuran Natasha Luxe: One-Stop Destination di Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu. 

Ia menambahkan, prosedur yang ideal seharusnya mempertimbangkan bentuk tulang, kulit, hingga harapan estetika pasien.

2. Pahami karakteristik hidung 

Perlu diketahui bahwa orang Indonesia umumnya memiliki karakteristik hidung Asia, yang berbeda dengan struktur hidung orang Barat.

Menurutnya, membandingkan bentuk hidung Asia dengan ras Kaukasia atau bahkan meniru hasil operasi selebritas luar negeri justru berisiko menghasilkan tampilan yang tidak natural.

“Orang Indonesia itu memiliki hidung Asia yang khasnya pendek dan tidak semancung bule yang rasnya saja Kaukasian,” jelasnya.

Baca juga: Rhinoplasty, Operasi Plastik di Hidung yang Tak Hanya demi Kecantikan

3. Ketahui alasan dan tujuan operasi

Sebelum menjalani prosedur operasi plastik, penting bagi pasien untuk memahami alasan di balik keinginan tersebut. 

Apakah tujuannya murni untuk estetika, atau ada masalah fungsional pada hidung?

“Maka sebelum operasi hidung, pasien harus tahu, kepentingannya untuk apa? Setiap orang memiliki kebutuhan dan perlu tindakan, serta teknik berbeda,” ujar Alex.

Kebutuhan yang berbeda ini nantinya akan mempengaruhi pendekatan dokter, baik dari sisi teknik maupun hasil akhir yang ingin dicapai.

4. Konsultasikan bentuk dan sudut hidung agar selaras

Setiap pasien memiliki bentuk wajah yang unik. Oleh karena itu, hasil operasi yang baik bukan hanya membuat hidung tampak mancung, tetapi juga harmonis dengan keseluruhan wajah.

“Ada baiknya kalau mau operasi plastik, khususnya hidung, dikonsultasikan ke dokternya untuk menentukan angle sudut hidungnya dan bentuknya sebaiknya seperti apa,” jelasnya.

Konsultasi awal menjadi tahap penting untuk menyamakan ekspektasi antara pasien dan dokter, sekaligus meminimalkan risiko hasil yang tidak sesuai harapan.

5. Material yang digunakan 

Dalam rhinoplasty, dokter akan memilih antara penggunaan tulang dari tubuh pasien sendiri (seperti dari telinga atau tulang iga) atau bahan sintetis seperti silikon.

“Nanti juga akan dipertimbangkan, sebaiknya pakai tulang area mana atau pakai silikon, itu jadi tahapan konsultasi awal yang menyeluruh dan perlu didiskusikan mendalam,” kata Alex.

Keputusan ini biasanya disesuaikan dengan kondisi jaringan hidung pasien, kebutuhan jangka panjang, dan kemungkinan reaksi tubuh terhadap material yang digunakan

Baca juga: Berapa Lama Rhinoplasty Akan Bertahan?