Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Operasi Hidung Open Rhinoplasty dan Closed Rhinoplasty, Apa bedanya?

Kompas.com - 18/03/2024, 14:17 WIB
Via Furgativa Gumilar ,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Operasi hidung atau biasa disebut rhinoplasty menjadi salah satu prosedur kecantikan yang banyak diminati di Indonesia maupun di luar negeri. Hidung dengan garis yang ramping masih dianggap sebagai penentu kecantikan. Tak heran banyak yang meminati prosesur kecantikan yang satu ini.

Rhinoplasty sendiri dapat bertujuan untuk mengoreksi cedera, cacat bawaan, atau sekedar mempercantik penampilan. Saat ini ada dua jenis rhinoplasty, yaitu open rhinoplasty dan closed rhinoplasty. Lalu apa yang menjadi perbedaan diantara keduanya?

Dr. Kosit Eiowchai (Dr.Benz), Specialist Otolaryngologist asal Thailand yang merupakan dokter bedah yang pertama kalinya melakukan teknik open rhinoplasty di Thailand menjelaskan perbedaan antara keduanya pada Jumat (15/4/2024), Jakarta Selatan.

Baca juga: Rhinoplasty, Operasi Plastik di Hidung yang Tak Hanya demi Kecantikan

“Teknik open rhinoplasty ini tidak memakai implant, berbeda dengan close rhinoplasty yang menggunakan implant pada hidung,” jelas dr. Kosit.

Dengan memakai implant, ada kemungkinan bagian yang dioperasi mengalami jebol karena terdapat tekanan pada hidung.

Teknik closed rhinoplasty dilakukan dengan sayatan yang dibuat khusus di bagian dalam hidung. Kerangka tulang rawan hidung “dibentuk” melalui sayatan kecil di dalam hidung dan dimanipulasi sesuai kebutuhan.

Sedangkan open rhinoplasty dilakukan melalui sayatan yang memanjang dari tepi dalam lubang hidung dan melintasi kolumela, atau permukaan bawah hidung bagian luar. Dengan menggunakan sayatan yang tersembunyi ini, seluruh kerangka hidung dapat divisualisasikan dan dibentuk sesuai kebutuhan.

Open rhinoplasty umumnya menggunakan tulang sebagai pengisi, sedangkan closed rhinoplasty menggunakan implant.

Pada closed rhinoplasty, akses ke struktur hidung hanya sedikit karena sayatan yang dibuka kecil, sehingga cocok untuk kasus-kasus sederhana, seperti hidung yang sedikit bengkok.

Sebaliknya, open rhinoplasty melibatkan sayatan lebih panjang yang memungkinkan akses lebih besar ke struktur hidung, ideal untuk kasus yang lebih kompleks atau pembentukan kembali hidung. Namun, cara ini dapat meninggalkan bekas luka kecil yang terlihat, meski dalam banyak kasus hampir tidak terlihat.

Kelebihan open rhinoplasty

“Dengan teknik open rhinoplasty dokter bisa memperbaiki rekontruksi hidung yang gagal,” lanjutnya.

Teknik open rhinoplasty umumnya menggunakan tulang pada prosesnya, seperti pada hidung Influencer Lucinta Luna yang menggunakan tulang iga. Penggunaan tulang ini akan membuat hasilnya lebih kuat dan mengurangi resiko jebol.

Dr. Kosit sendiri mengatakan akan lebih aman menggunakan teknik open rhinoplasty meskipun proses operasinya sulit.

“Jadi lebih aman jika rhinoplasty dengan teknik open ini karena mengurangi resiko terjadinya jebol,” tuturnya.

Baca juga: Ini Alasan Operasi Plastik Bikin Hidung Mancung Laris di Kalangan Muda

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com