KOMPAS.com – Gaslighting adalah bentuk manipulasi psikologis yang membuat seseorang meragukan realitas, ingatan, bahkan kewarasannya sendiri.
Tindakan ini dapat terjadi dalam hubungan romantis, pertemanan, keluarga, hingga lingkungan kerja.
Meski sulit dikenali saat sedang berlangsung, ada langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk melindungi diri ketika menghadapi gaslighting.
Baca juga: Mengenal Gaslighting, Manipulasi Psikologis yang Bikin Korban Meragukan Diri
“Gaslighting menciptakan kabut ketidakpastian dan keraguan pada diri sendiri. Efeknya bisa menurunkan rasa percaya diri dan membuat korban semakin bergantung pada pelaku,” jelas Psikolog Niro Feliciano, LCSW, seperti dikutip dari Today, Rabu (17/9/2025).
Lalu, apa yang bisa dilakukan? Berikut beberapa cara menghadapi gaslighting menurut para ahli.
Salah satu cara untuk merespons gaslighting adalah dengan mengumpulkan bukti atas pengalaman yang kamu alami. Catat detail kejadian, simpan pesan teks atau email, atau ceritakan kronologi kepada orang terpercaya.
“Seringkali, bukti dapat membantu korban memvalidasi perspektifnya sendiri,” jelas psikolog klinis Chandler Chang, PhD, dilansir dari Women Health Magazine.
Dengan bukti konkret, kamu bisa menunjukkan bagaimana perilaku pelaku memengaruhi secara emosional maupun psikologis, sekaligus menegaskan batasan tentang apa yang tidak bisa ditoleransi ke depannya.
Gaslighting kerap berlanjut ketika korban tidak menetapkan batasan. Penting untuk mengutarakan apa yang kamu rasakan dan jelaskan hal-hal yang tidak bisa diterima dalam hubungan.
“Pertanyaan pentingnya adalah, apakah orang yang diduga melakukan gaslighting menghargai batasan kamu?” jelas Feliciano.
Baca juga: Tanda Pasangan Melakukan Gaslighting Terhadapmu
Jika mereka merespons dengan menghormati, mungkin masih ada ruang untuk memperbaiki hubungan. Namun jika pelaku tetap mengabaikan batasan, itu menjadi tanda bahaya.
Dukungan sosial, khususnya dari sahabat terdekat, sangat penting ketika kamu merasa bimbang.
“Jika kamu mencurigai sedang digaslighting, percayalah pada intuisi dan bicaralah dengan orang yang kamu percayai,” ujar terapis Laura Rutledge, LMHC.
Dengan berbagi cerita, kamu bisa mendapatkan validasi, perspektif dari luar, serta dorongan emosional. Teman dekat bisa membantu melihat realitas yang kabur akibat manipulasi pelaku.
Tidak semua gaslighter menyadari perilaku mereka. Menurut Chang, ada baiknya untuk mempertimbangkan pembicaraan terbuka jika kamu merasa situasi aman.