Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yuki Kato Anggap Padel Bukan Kompetisi, tapi Momen Bersosialisasi

Kompas.com, 12 November 2025, 19:35 WIB
Aliyah Shifa Rifai,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aktris Yuki Kato berpendapat, olahraga bukan soal kompetisi atau tren, tapi tentang kesenangan dan spontanitas. Salah satunya padel.

Meski mengaku masih pemula, Yuki menikmati setiap momennya di lapangan padel. Ia tak membebani diri dengan target tertentu karena ia cukup bermain, bergerak, dan bersenang-senang bersama teman.

Baca juga:

“Aku pun termasuk yang pemula kalau untuk olahraga padel karena biasanya pasti diajaknya sama teman, kayak yang memang sudah sering main padel gitu,” ujar Yuki saat ditemui dalam acara Wardah Padel Open 2025 di Bounce Social Club, Jakarta Selatan, Sabtu (8/11/2025).

“Kalau misalnya emang waktunya pas, terus akunya juga energinya masih ada, pasti ikutan main padel,” tambahnya.

Bagi Yuki, olahraga tidak harus selalu direncanakan atau dijalani dengan serius. Ia lebih suka membiarkan dirinya menikmati momen secara spontan.

Saat tubuh terasa segar dan waktu luang tersedia, ia langsung ikut bermain tanpa berpikir panjang.

Yuki Kato jadikan padel sebagai momen bersosialisasi

Yuki Kato mengaku menikmati olahraga padel tanpa target dan tanpa tekanan. Baginya, padel adalah cara seru untuk bergerak dan bersosialisasi.Dok. Unsplash/Manuel Pappacena Yuki Kato mengaku menikmati olahraga padel tanpa target dan tanpa tekanan. Baginya, padel adalah cara seru untuk bergerak dan bersosialisasi.

Untuk perempuan 30 tahun ini, padel bukan hanya soal teknik atau kemenangan, tapi tentang perasaan ringan yang muncul saat bergerak bersama orang-orang terdekat.

Kadang, ia bahkan datang ke lapangan padel bukan untuk bertanding, melainkan hanya untuk menikmati suasana dan berbagi tawa.

“Kadang malah sekarang orang jadi hangout-nya di tempat padel ya. Jadi kadang aku enggak main padel tapi ikutan hangout,” tuturnya.

Yuki bercerita, lapangan padel saat ini menjadi tempat berkumpul yang menyenangkan. Di tempat tersebut, olahraga berpadu dengan suasana sosial yang akrab.

Sambil menonton teman bermain, ia bisa bersantai dan menyicipi hidangan yang disajikan di tempat tersebut.

“Kayak, ‘Ada restorannya enggak? Ada makanannya enggak? Belum makan nih lapar banget.’ Terus temen-temen bilang, ‘sini aja sini aja, nasi gorengnya enak nih yang di sini.’ Oh iya siap siap siap gitu,” ucap Yuki sambil tertawa.

Baca juga:

Yuki Kato bermain padel tanpa overthinking

Yuki Kato dalam acara Wardah Padel Open 2025, kompetisi padel pertama di Indonesia yang dikhususkan untuk perempuan, sekaligus peluncuran Wardah Active Protection Sunscreen. Kegiatan ini digelar di Bounce Social Club, Jakarta Selatan, dari Sabtu (8/11/2025) hingga Minggu (9/11/2025).KOMPAS.com/Aliyah Shifa Rifai Yuki Kato dalam acara Wardah Padel Open 2025, kompetisi padel pertama di Indonesia yang dikhususkan untuk perempuan, sekaligus peluncuran Wardah Active Protection Sunscreen. Kegiatan ini digelar di Bounce Social Club, Jakarta Selatan, dari Sabtu (8/11/2025) hingga Minggu (9/11/2025).

Yuki menilai, kunci menikmati padel adalah menjalani permainan dengan santai. Menurutnya, terlalu banyak berpikir justru membuat seseorang sulit menikmati olahraga yang sebenarnya menyenangkan.

“Aku masih pemula banget lagi masalah padel ya. Tapi yang aku dapet dari padel itu fun (menyenangkan), seru, terus kayak kita bisa socializing (bersosialisasi) juga,” ujarnya.

Bagi Yuki, olahraga seharusnya membuat seseorang merasa hidup, bukan justru terbebani oleh ekspektasi. Ia percaya bahwa rasa ingin mencoba lebih penting daripada rasa takut gagal.

“Dan terus don’ts-nya apa ya? Don’ts-nya jangan overthinking kali. Karena kayak main aja gitu. Sikat aja gitu, menurut aku ya,” katanya.

Sikap spontan Yuki ini menggambarkan filosofi bahwa kesenangan muncul ketika seseorang berani mencoba tanpa terlalu khawatir tentang hasil. Ia juga percaya, ketika seseorang menikmati prosesnya, kemampuan akan berkembang dengan sendirinya.

Baca juga:

Cari bantuan pelatih jika ingin lebih serius

Meskipun demikian, Yuki juga memahami bahwa setiap orang punya tujuan berbeda dalam berolahraga. Untuk mereka yang ingin menekuni padel secara lebih serius, ia menyarankan untuk mengambil pelatihan dari pelatih profesional.

“Dan masalahnya kan kalau misalnya belum pernah belajar padel ya, kan sekarang udah ada tuh coaching padel juga,” ujar Yuki.

Menurutnya, pelatihan bisa membantu pemain memahami teknik dasar dan strategi permainan dengan lebih baik, tanpa harus kehilangan keseruan dari olahraga itu sendiri.

“Sama kayak olahraga apa pun, kalau memang mau diseriusin ya, yaudah di-coaching-in aja gitu,” tutupnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau