Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ira sebagai Ibu Bekerja dan Membesarkan Anak ADHD, Belajar Merayakan Progres Kecil

Kompas.com, 2 Desember 2025, 12:56 WIB
Ida Setyaningsih

Penulis

Bahkan apresiasi sekecil apa pun bisa menjadi penyemangat besar.

Baca juga: Cerita Kartika Hadapi Tekanan Jadi Ibu Sempurna dari Mamanya Sendiri

Rasa bersalah yang nyaris selalu datang

Sebagai ibu bekerja, Ira mengaku sering merasa bersalah karena tidak selalu bisa mendampingi perkembangan anaknya sepanjang waktu.

"Ada kalanya saya berharap bisa hadir setiap saat. Tapi waktu dan energi tidak selalu memungkinkan," ucapnya.

Perasaan bersalah itu dulunya menghantui, tetapi kini Ira belajar memandangnya lebih realistis.

Baginya, yang terpenting adalah memastikan anak mendapatkan kasih sayang, perhatian, serta penanganan yang sesuai.

Belajar menenangkan diri dan memaafkan diri sendiri

Saat pikiran negatif muncul seperti "aku harusnya bisa lebih baik" atau "aku gagal sebagai ibu”, Ira memilih berhenti sejenak untuk bernapas.

"Saya ingat semua perjuangan yang sudah saya lakukan. Lalu saya bilang pada diri sendiri, ‘Tidak semua orang bisa menjalani ini. Kamu sudah melakukan yang terbaik,’" katanya.

Pendekatan self-compassion ini membuatnya lebih stabil, sekaligus membantu dirinya tetap hadir secara utuh bagi anak-anak.

Baca juga: Cerita Kartika Menghadapi Rasa Bersalah sebagai Ibu dan Keputusannya Melepaskan Karier

Support system yang selalu menguatkan

Di balik semua proses berat itu, Ira merasa beruntung memiliki suami dan orang-orang terdekat yang tidak menghakimi.

Dukungan mereka membuatnya merasa tidak sendirian.

'Kalimat sederhana seperti ‘kamu ibu yang hebat’ itu sangat berarti," ujarnya.

Merayakan progres kecil

Salah satu titik balik dalam perjalanan pengasuhan adalah ketika orang lain mulai melihat perubahan signifikan pada perkembangan anaknya.

"Momen itu membuat saya sadar bahwa semua usaha, air mata, dan proses panjang ini tidak sia-sia," kata Ira.

Ia kini belajar merayakan progres sekecil apa pun. Bagi Ira, semua itu adalah kemenangan.

Pesan untuk ibu yang tengah berjuang

Dari perjalanan panjangnya, Ira ingin menyampaikan pesan kepada para ibu yang mungkin tengah merasa tidak cukup baik.

"Maafkan dirimu sendiri. Berterima kasihlah pada dirimu karena sudah bertahan sejauh ini. Tidak ada ibu yang sempurna, tapi selalu ada ibu yang penuh cinta," ungkap Ira.

Melalui kisahnya, Ira mengingatkan bahwa menjadi ibu bukan soal mencapai standar tertentu, melainkan tentang hadir, berusaha, dan mencintai diri sendiri dalam prosesnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau