Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/07/2017, 21:48 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

KOMPAS.com - Jika Anda sedang berusaha untuk hamil, mungkin ada banyak mitos yang Anda dengar disebut-sebut bisa mempengaruhi kemampuan Anda untuk memiliki generasi penerus. Misal seperti ”posisi seks tertentu atau konsumsi makanan yang harus dihindari."

Dengan semua saran yang bertebaran, bagaimana Anda bisa tahu mana yang terbaik? Women’s Health mencoba meluruskan dengan bertanya ke ahli soal faktor mana yang mempengaruhi kesuburan seorang wanita, baik secara positif mau pun negatif.

Anda akan terkejut mengetahui banyak hal, terutama karena rutinitas yang "baik untuk Anda" ternyata tidak selalu yang terbaik untuk kehamilan.

Pelumas

Anda tahu bahwa berhubungan seks secara teratur adalah kunci untuk membuat bayi, tapi jika Anda mengandalkan pelumas, upaya tersebut mungkin akan sulit berhasil. Pelumas berbasis air dapat menghambat kemampuan sperma untuk mencapai telur Anda karena sperma menyerap air di dalamnya, kata Alyssa Dweck, MD, seorang ginekolog dan co-author The Complete A to Z for Your V.

Kristin Bendikson, spesialis kesuburan di USC fertility mengatakan bahwa pelumas berbahan dasar petroleum dapat mengubah tingkat keasaman vagina yang akhirnya membunuh sperma.

Jika Anda berencana hamil, Bendikson dan Dweck merekomendasikan untuk memilih pelumas seperti PreSeed, yang dirancang khusus untuk wanita yang sedang mencoba untuk hamil.

Obat tertentu

Dweck mengatakan bahwa obat antidepresan bisa menjadi penyebab utama penghambat kehamilan, karena beberapa jenisnya akan meningkatkan hormon prolaktin di otak Anda, yang dapat mengganggu ovulasi.

Jika Anda berencana untuk hamil, sampaikan kepada dokter untuk meresepkan obat-obatan yang tidak berpengaruh pada hormon.

Berat badan

Menurut penelitian dari Journal of Turkish German Gynecological Association, wanita dengan berat badan berlebih memiliki peluang lebih tinggi mengalami masalah kesuburan dan peningkatan resiko menderita komplikasi kehamilan, bahkan keguguran.

Namun, kekurangan berat badan juga dapat berdampak negatif pada kesuburan. Sebab, menurut American Society for Reproductive Medicine, kedua masalah berat badan tersebut dapat mempengaruhi kadar hormon yang menyebabkan siklus menstruasi dan ovulasi tidak teratur.

Rutinitas olahraga

Anda mungkin berpikir bahwa berolahraga dengan rajin akan membuat Anda tetap sehat saat sedang menyiapkan diri untuk hamil. Menurut Bendikson, itu benar-benar hanya terjadi jika Anda kelebihan berat badan dan perlu menurunkan beberapa kilogram untuk memperbaiki kesuburan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com